Meskipun sebagai penjahit rumahan dengan penghasilan pas-pasan, perempuan berusia 49 tahun ini tidak pernah berhenti berusaha. Uang hasil pekerjaannya yang juga tidak setiap hari ada, sedikit demi sedikit dia tabung.
“Penghasilannya nggak pasti. Rata-rata Rp50 ribu itu juga belum tentu setiap hari. Paling ramai itu saat musim masuk sekolah, untuk menjahit seragam,” ungkapnya.
Dari hasil menjahit, lanjut Lilik, sebagian uang juga disisihkan untuk kemudian dibelikan sapi. Bersyukur, karena sapi-sapi itu akhirnya menghasilkan uang yang menjadi modal untuk mendaftar haji pada Desember 2012 lalu.
“Alhamdulillah cukup untuk ongkos haji dan bisa berangkat tahun ini,” imbuhnya.
Rencananya, jemaah calon haji asal Nganjuk akan diberangkatkan dalam dua kloter pada 5 Juli 2023 nanti.
Penulis: Asep Bahar
Editor: Novira