Bacaini.id, KEDIRI – Berlebaran di Kediri tak lengkap jika melewatkan pecel Jalan Doho. Berbeda dengan pecel Madiun atau Blitar yang cenderung pedas, pecel Jalan Doho cenderung aman di lidah, lengkap dengan aneka lauknya.
Salah satu menu yang pasti ada dan memiliki banyak lapak adalah nasi pecel dan tumpang. Deretan pedagang pecel akan memenuhi trotoar jalan yang menjadi pusat perbelanjaan di siang hari. Tepat pukul 21.00 WIB, saat semua toko mulai tutup, para pedagang menggeser area trotoar dengan tikar.
baca ini Hati-hati Penjual Makanan Nakal Bisa Dituntut
Salah satu yang cukup punya banyak pelanggan adalah lesehan nasi pecel tumpang Mbak Anik yang berada tepat di depan toko emas Mulia. Sejak menggelar dagangan usai tutup toko, sudah terlihat beberapa pengunjung di sana. Sambil menunggu giliran, pengunjung bisa memilih lauk yang akan disantap.
baca ini Goa Jegles Wisata Alam Keluarga Paling Komplit
Mulai ayam goreng, telor ayam ceplok, tahu goreng, tempe goreng, jeroan, babat, telur asin, hingga sate usus ayam yang dibumbu pedas. Tak ketinggalan telur puyuh yang ditusuk sate dengan bumbu pedas.
Menurut Mbak Anik, menu andalannya adalah sambal tumpang. Dia mengklaim menu itu diracik dari resep ibunya yang diturunkan. Ciri khasnya adalah memiliki rasa pedas tingkat dewa.
baca ini Nasi Goreng Mbah Man Paling Nendang di Kediri
“Kalau cara masaknya tidak berbeda, tempe bosoknya juga biasa seadanya. Hanya saja satu kali bikin sambal tumpang saya masukkan cabai kecil satu kilogram, dan cabai keriting setengah kilogram,” katanya kepada Bacaini.id, Jumat 14 Mei 2021.
Sambal tumpang adalah makanan khas Kota Kediri. Menu ini tidak akan bisa dijumpai di kota lain. Kalaupun ada, rasanya dijamin akan berbeda. Dengan ciri khas rasa tempe bosok yang kuat, sambal tumpang memiliki visualisasi yang kental. Meski mayoritas bercita rasa pedas, namun sebagian orang lebih menyukai sambal tumpang yang sedang dan cenderung gurih.
baca ini Gurihnya Soto Bok Ijo Kuliner Pilihan di Hari Raya
Nasi tumpang disajikan dengan beberapa sayuran seperti bayam, kecambah, kacang panjang yang ditumpuk diatas nasi, dan disiram dengan sambal tumpang di atasnya. Mbak Anik menambahkan satu porsi nasi tumpang dengan tahu goreng, tempe dan kerupuk peyek.
Bagi yang suka, bisa ditambah dengan lalapan berupa irisan timun kecil-kecil dan daun kemangi. Selebihnya akan dihitung terpisah, seperti aneka ikan dan lauk pauk yang tersaji.
“Semua masakan ini saya masak sendiri, kecuali telur asin. Untuk yang tidak cocok dengan sambal tumpang pedas, saya bikin level di bawahnya. Atau bisa memilih opor ayam juga,” terang Mbak Anik.
Buka setiap hari, lesehan Mbak Anik tutup tepat tengah malam. Biasanya lapaknya sudah bubar sekitar jam 23.00 WIB. Apalagi waktu lebaran yang banyak mendapat kunjungan masyarakat. Meski bukan konsumen luar kota, rata-rata orang malas memasak di hari raya.
Tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam untuk menikmati satu porsi nasi tumpang pecel di lesehan Mbak Anik. Harga satu porsi hanya Rp 7.000. Untuk lauk lain sebagai pendamping dipatok Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per pcs.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: