Bacaini.ID, BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar tidak berhenti melakukan terobosan dalam rangka mengoptimalkan hasil pertanian.
Khususnya sektor tembakau, pada tahun 2025 ini Pemkab melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyiapkan infrastruktur jalan dan jaringan irigasi.
Terutama di wilayah basis tembakau seperti Selopuro, Talun, Kademangan dan Panggungrejo, Pemkab akan membangun 13 titik Jalan Usaha Tani (JUT) dan Jaringan Irigasi Tersier (JIT).
Setiap titik akan dialokasikan anggaran Rp150 – 200 juta yang itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2005.
“Bentuk dukungan pemerintah terhadap para petani, agar aktivitas pertanian bisa lebih lancar,” ujar Kepala Bidang Prasarana Pertanian DKPP Kabupaten Blitar Matsafii kepada wartawan.
Dalam sektor pertanian ketersediaan air diketahui selalu menjadi faktor utama.
Kurangnya suplai air lantaran musim yang tidak menentu kerap jadi alasan petani tembakau sulit menanam tembakau sepanjang tahun. Fenomena itu juga terjadi di Kabupaten Blitar.
Menurut Matsafii, pembangunan jaringan irigasi tersier, yakni 7 titik, jadi solusi persoalan yang ada. “Pembangunan jaringan irigasi akan menjadi solusi jangka panjang,” terangnya.
Jaringan irigasi tersier secara teknis akan langsung menyentuh area persawahan. Keberadaanya bukan hanya bermanfaat untuk tembakau, tapi juga padi dan jagung.
Sementara untuk kelancaran distribusi hasil pertanian di kawasan pelosok-pelosok membutuhkan akses jalan yang memadai.
Khususnya untuk kendaraan jenis pikap dan kendaraan roda tiga. Pembangunan 6 titik jalan pertanian dengan ketebalan 15 cm diketahui bukan untuk truk.
Matsafii menambahkan, seluruh pelaksanaan pembangunan jalan usaha tani dan jaringan irigasi ini memakai mekanisme swakelola.
Anggaran yang bersumber dari DBHCHT secara teknis akan ditransfer langsung ke masing-masing rekening kelompok tani penerima program.
“Kelompok tani bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pembangunan, mulai perencanaan hingga pelaporan,” pungkasnya. (*)