Bacaini.id, TRENGGALEK – Berkas kasus pencabulan santriwati oleh pimpinan salah satu Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur telah dilimpahkan ke kejaksaan negeri.
M (72) yang selama ini dikenal sebagai pimpinan ponpes atau kiai, diketahui telah dilaporkan mencabuli santriwatinya. Bejatnya, aksi yang sama juga dilakukan oleh putranya berinsial F (37).
Yang memprihatinkan, jumlah korban dugaan pencabulan bapak dan anak itu telah bertambah, yakni dari sebelumnya 4 santriwati menjadi 6 santriwati. Tidak tertutup kemungkinan jumlah korban santriwati masih akan bertambah.
“Korban pencabulan bertambah dua santriwati, yang semula melapor hanya 4 orang kini total ada 6 pelapor,” ujar terang Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono kepada wartawan Selasa (14/5/2024)
Kiai dan putranya atau biasa dipanggil gus itu telah ditetapkan tersangka dan dijebloskan ke dalam penjara. Keduanya hanya bisa menundukkan kepala saat Polres Trenggalek melakukan gelar perkara.
Dalam penyidikan terungkap bagaimana tersangka M melancarkan modus cabulnya. Ia selalu meminta santriwati korban untuk membersihkan ruangannya sebelum kemudian menyalurkan nafsu bejatnya.
“Sedangkan modus anaknya yang berinisial F membangunkan santrinya yang sedang tidur dengan alasan akan dikasih lotion anti nyamuk dan diajak ke rumahnya,” ungkap Gathut.
Begitu santriwati korban berada di dalam rumah tersangka F, yang bersangkutan menutup pintu dan terjadilah pencabulan. Menurut Gathut, pihaknya telah melimpahkan berkas perkara ke Kejari Trenggalek.
Atas perbuatan cabulnya kedua tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara ditambah 1/3 hukuman lantaran keduanya merupakan pendidik. “Saat ini Polres Trenggalek telah melimpahkan berkas perkara ke kejari Trenggalek,” pungkasnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif