Bacaini.ID, KEDIRI – Seorang konten kreator kesehatan di media sosial membahas soal urutan makanan bisa mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh.
Disampaikan urutan pertama adalah serat, kemudian protein, lemak dan karbohidrat di penghujung makan. Urutan ini diyakini mampu mengontrol lonjakan gula darah akibat asupan makanan.
Apakah benar? Yuk kita bahas.
Yang jelas, mengonsumsi makanan dengan mengurutkan jenisnya diyakini bukan hanya mampu mengontrol gula darah, tapi juga mengekang nafsu makan.
Keinginan untuk ngemil jadi pudar lantaran rasa kenyang lebih lama. Bahkan hal itu dapat membantu mengurangi gejala gangguan hormonal pada ovarium.
Mengutip situs kesehatan health.com, meski tak ada aturan pasti mengenai urutan makanan yang disarankan untuk dikonsumsi, hal itu banyak disarankan ahli diet.
Mulailah dengan makan sayuran mentah atau matang lebih dulu, kemudian protein, lemak sehat, dan terakhir karbohidrat.
Sebuah studi tahun 2022 mengevaluasi bagaimana makan sayuran sebelum karbohidrat berdampak pada gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Hasilnya memang terdapat dampak signifikan pada kadar gula darah. Sedangkan mengonsumsi lemak dan protein sebelum karbohidrat, bisa membuat rasa kenyang lebih lama.
Hal itu mencegah terjadinya makan berlebih sekaligus membantu mengekang nafsu makan.
Namun Readers, walaupun terdapat hasil penelitian seperti di atas, para ahli kesehatan dan gizi menemukan penderita diabetes tipe 2 yang melakukan pengurutan makanan mengalami sedikit atau tidak ada perbedaan hemoglobin A1C, glukosa plasma, insulin plasma, dan GLP-1 plasma mereka ketimbang yang tidak mengikuti pola makan dengan pengurutan jenis makanan.
Kesimpulannya, tidak ada bukti kuat mengenai manfaat potensial dari merekomendasikan pengurutan makanan di luar saran diet standar pada diabetes tipe 2.
Jadi, meskipun pengurutan makanan berpotensi membantu, ini bukanlah cara yang pasti untuk mengatur kadar gula darah kita.
Yang terpenting untuk penderita diabetes tipe 2 adalah diet standar, bukan hanya berhenti mengikuti pola makan mengurutkan jenis makanan.
Para ahli menjelaskan bahwa individu yang berisiko tinggi terkena diabetes, atau orang yang telah didiagnosis pra-diabetes atau diabetes, sebaiknya mempertimbangkan untuk memulai makan sayuran non-tepung, lalu beralih ke protein dan diakhiri karbohidrat.
Ahli diet menjelaskan bahwa orang yang tidak menderita diabetes juga dapat memperoleh manfaat dari modifikasi pola makan sederhana ini, karena terbukti berdampak pada kesehatan.
Yang harus diperhatikan, porsi makanan di piring lebih penting daripada sekedar pola makan dengan mengurutkan makanan yang masuk ke perut.
Walaupun sudah mengurutkan makanan dengan benar jika porsi makannya besar, tentu akan sia-sia karena lonjakan gula darah yang tinggi tetap akan terjadi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif