Bacaini.id, KEDIRI – Renovasi Alun-alun Kota Kediri masih belum jadi. Namun gambaran penataan lapak pedagang kaki lima sudah bisa dilihat. Hasilnya, konsep itu dinilai menyulitkan pedagang.
Nasib malang masih harus dialami para pedagang kaki lima di Alun-alun Kota Kediri. Setelah digusur sejak Mei 2023 yang berdampak penurunan pendapatan, ancaman tidak mendapat tempat di lokasi alun-alun yang sedang direnovasi membayangi mereka.
Sri Utami, salah satu pedagang angkringan mengatakan, para pedagang akan ditempatkan di tempat khusus (food court) di lantai atas bangunan. Sebagian juga ditempatkan di bagian bawah yang menyediakan 36 lapak dan los.
“Jumlah PKL ada 90 lebih, baik yang di luar maupun di dalam. Akan tetapi lapak untuk pedagang kuliner tidak sampai 50. Terus nanti yang lain bagaimana?” kata Sri Utami kepada Bacaini.id, Rabu, 13 Desember 2023.
Selain tidak mencukupi, lokasi baru bagi PKL Alun-alun Kota Kediri juga dinilai cukup sempit. Hampir seluas tempat relokasi. Padahal salah satu faktor sepinya pembeli di tempat relokasi akibat sempitnya tempat berdagang.
“Kalau begini yang mau di atas (food court) siapa, PKL seperti kami ini apa ya pantas, takut-takut malah sepi nanti,” papar Sri.
baca ini Sengkarut Proyek Alun-alun Mahasiswa Tantang Pemkot Kediri Buka-bukaan
Kekhawatiran yang sama dirasakan Endang, pedagang STMJ. Ua mempertanyakan biaya sewa lapak bagi PKL yang akan menempati lapak baru setelah pembangunan alun-alun selesai.
“Kan kita nanti dapat lapak baru, itu gratis atau bagaimana. Soalnya dengar-dengar ada beban untuk pembayaran kalau menempati lapak di bangunan itu,” kata Endang.
Pemkot Kediri belum temukan solusi……….