Bacaini.ID, TRENGGALEK – Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Trenggalek tahun 2026 di Komisi IV DPRD terpaksa ditunda.
Pasalnya, dokumen rincian anggaran atau breakdown dari Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) belum diterima, sehingga rapat belum bisa dilanjutkan ke tahap pembahasan substansi.
Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarodin, menjelaskan bahwa rapat dengan Dinas Kesehatan, RSUD dr. Soedomo, dan RSUD Panggul yang seharusnya membahas RAPBD 2026 akhirnya dialihkan untuk membahas isu lain.
“Rapat kali ini terpaksa kami tunda karena breakdown dari Bakeuda belum ada, sehingga tidak mungkin membahas RAPBD-nya,” ujar Sukarodin, Jumat (17/10/2025).
Meski demikian, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memanfaatkan momen tersebut untuk menyinggung persoalan kinerja dua rumah sakit daerah yang berada di bawah pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Ia menyoroti kesulitan RSUD dr. Soedomo dan RSUD Panggul dalam memenuhi target pendapatan yang mencapai Rp147 miliar pada tahun 2025.
“Dari percakapan singkat tadi, kelihatannya kedua rumah sakit kesulitan melampaui target pendapatan BLUD-nya,” kata Sukarodin.
Menurutnya, kondisi ini perlu menjadi bahan evaluasi agar pengelolaan layanan dan keuangan di sektor kesehatan lebih realistis dan efisien.
Komisi IV DPRD Trenggalek juga meminta kedua rumah sakit membawa dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BLUD tahun 2026 pada rapat lanjutan nanti. Dokumen itu diperlukan untuk memastikan bahwa setiap rencana belanja benar-benar sesuai kebutuhan.
“Kita minta pada pertemuan berikutnya RKA wajib disertakan supaya bisa dikupas bersama, apakah anggaran itu betul-betul diperlukan atau tidak,” tegasnya.
Sukarodin menambahkan, kondisi keuangan daerah saat ini menuntut kehati-hatian dalam menyusun belanja daerah. Pasalnya, transfer dana dari pemerintah pusat ke Trenggalek menurun sekitar Rp153 miliar, sehingga APBD tahun depan diprediksi mengalami defisit.
“Karena defisit cukup besar, kita harus kencangkan ikat pinggang. Pilih mana yang prioritas dan mana yang tidak,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Aby Kurniawan