Bacaini.ID, KEDIRI – Kasus pembunuhan disertai mutilasi dengan korban perempuan muda asal Kabupaten Blitar telah menyita perhatian publik.
Korban diketahui dihabisi di sebuah hotel di Kota Kediri dengan kepala dan kaki dipotong dan dibuang di tempat terpisah.
Sementara tubuh korban yang ditemukan di Ngawi berada di dalam sebuah koper. Terungkap terduga pelaku merupakan pasangan korban.
Fenomena kasus kekerasan disertai pembunuhan oleh pasangan atau orang terdekat diketahui bukan hal baru.
Dikutip dari Dallas Police Department, berikut beberapa hal yang harus diketahui agar tidak menjadi korban kekerasan orang dekat.
Tanda Pasangan yang Membahayakan
• Pasangan yang mudah cemburu dan posesif
• Pasangan yang selalu mengontrol, bersikap bossy, dan tidak peduli dengan pendapat kita
• Selalu takut membuatnya marah
• Pemarah
• Punya riwayat kekerasan
• Memaksa melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan
• Terlibat dalam narkoba dan alkohol
• Selalu menyalahkan pasangan atas semua masalah yang dia ciptakan sendiri
• Punya riwayat hubungan yang bermasalah
• Nasehat atau peringatan dari keluarga dan teman tentang perilaku pasangan yang negatif.
Alasan dan saat Terjadinya Tragedi
Kasus-kasus pembunuhan terhadap pasangan, memiliki alasan dan tanda-tanda kejadian sebagai berikut :
• Terjadi saat Korban Berusaha Mengakhiri Hubungan
Korban berada dalam bahaya terbesar ketika mereka berusaha meninggalkan pelaku. Inilah saat dimana sebagian besar korban dibunuh
• Riwayat Kekerasan
Indikator yang nyata mengenai perilaku pasangan adalah pola kekerasan fisik di masa lalu.
Penyerangan yang terjadi sebelumnya terhadap pasangan atau anak dapat menjadi indikasi tindak kekerasan di masa depan yang mungkin meningkat secara tiba-tiba.
• Penggunaan atau Akses terhadap Senjata
Mencakup senjata selain pisau dan senjata api, seperti misal keterampilan bela diri.
Penggunaan senjata atau keterampilan seni bela diri meningkatkan risiko terjadinya cedera serius.
• Ancaman Pembunuhan
Pelaku seringkali melakukan ancaman. Dalam kebanyakan situasi ketika pelaku kekerasan memilih untuk bunuh diri, upaya pertama yang dilakukan adalah membunuh anggota keluarganya.
• Penyalahgunaan Obat-obatan Terlarang
Meskipun penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol bukan penyebab pemukulan, hal itu meningkatkan keparahan kekerasan dan potensi kekerasan meningkat secara drastis.
• Obsesi terhadap Korban
Obsesi untuk memiliki membuat pelaku tidak rela ditinggalkan dan memilih untuk melenyapkan korban.
• Masalah Kesehatan Mental
Masalah kesehatan mental tertentu seperti depresi dan paranoia meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan mematikan.
• Mengawasi Korban
Sejumlah besar pembunuhan atau percobaan pembunuhan yang melibatkan kekerasan dalam rumah tangga didahului dengan pemantauan terhadap korban oleh penyerangnya.
Pelaku menguntit, menyadap ponsel dan memata-matai.
• Pelecehan Seksual
Pelaku kekerasan yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadap korbannya di masa lalu mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar untuk melakukan tindakan kekerasan yang mematikan atau berbahaya.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif