Bacaini.id, TRENGGALEK – Adanya bayi meninggal dunia usai diimunisasi, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek turun tangan. Dalam hal ini pihak Dinkesdalduk KB akan segera melakukan investigasi.
Bedasarkan informasi yang dihimpun, meninggalnya bayi berusia lima bulan atas nama Muhammad Arif Okta Ramadan asal Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek diakibatkan oleh coincident atau kejadian lain yang terjadi secara bersamaan.
“Saat ini kita masih melakukan pendalaman atas peristiwa tersebut sesuai dengan prosedur yang harus dijalankan,” kata Plt Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto kepada Bacaini.id, Rabu, 29 Maret 2023.
Sunarto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pelacakan terhadap informasi terkait peristiwa meninggalnya pasien, termasuk mengumpulkan data rekam medis mulai dari keluarga pasien. Termasuk menghimpun keterangan dari petugas medis yang bersangkutan.
“Keterangan dari petugas puskesmas hingga rumah sakit yang terakhir kali merawat pasien,” ujarnya.
Dari keteragan tersebut menurut Sunarto, penanganan pasca imunisasi terhadap pasien sebenarnya sudah sesuai dengan prosedur. Screening juga sudah dilakukan oleh tenaga medis terhadap sasaran vaksin, yakni bayi usia lima bulan itu sendiri.
Lebih dari itu, disebutkan pula bahwa sebelumnya pasien sudah pernah mendapat imunisasi yang sama. Pasca imunisasi juga sehat dan tidak ada keluhan seperti yang dikeluhkan sebelum pasien meninggal dunia.
“Selain itu kondisi vaksin yang diberikan juga dipastikan aman dan layak. Vaksinasi juga dilakukan dengan banyak pasien bayi yang lain, tetapi sampai sekarang tidak ada masalah,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Mukono dan Adelia mengadu ke Polres Trenggalek atas meninggalnya Muhammad Arif Okta Ramadan, anak kandung mereka. Bayi laki-laki berusia lima bulan itu meninggal dunia usai dilakukan imunisasi TT atau vaksin tetanus oleh bidan di desa setempat.
Penulis: Aby
Editor: Novira