Bacaini.id, BANGKALAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memperkirakan cuaca ekstrem di Kabupaten Bangkalan akan berlangsung hingga Februari 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan Rizal Morris mengatakan akibat cuaca buruk, sejumlah titik diperkirakan rawan bencana. Seperti banjir, longsor, serta angin puting beliung yang bisa terjadi di Bangkalan.
Rizal memaparkan sejumlah titik rawan bencana banjir adalah Kecamatan Arosbaya, Blega, Sepulu, dan Tanjungbumi. Sedangkan wilayah rawan longsor yakni Kecamatan Galis, Konang, Kokop, dan Geger. Sebab itu BPBD Bangkalan mengimbau seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem dimasa pancaroba ini.
“Kami imbau masyarakat agar selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem di masa pancaroba ini. BMKG memperkirakan cuaca seperti ini bertahan hingga bulan Februari 2022,” ungkapnya kepada Bacaini.id, Sabtu 5 November 2021.
Beberapa hari terakhir hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Bangkalan. Peristiwa itu menyebabkan pepohonan tumbang. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun beberapa rumah warga rusak karena tertimpa pohon.
BPBD Bangkalan mencatat sejak awal musim penghujan terdapat 97 pemukiman rusak akibat diterjang angin kencang yang disertai hujan. Kerusakan itu meliputi rumah warga, tempat usaha, serta pondok pesantren.
Peristiwa itu menimpa 8 desa di Kabupaten Bangkalan, yakni Kelurahan Pangeranan 19 unit rumah dan 3 tempat yang rusak sedang, Kelurahan Demangan 30 unit rumah rusak ringan dan sedang. Lalu di Desa Banyubunih 6 rumah rusak ringan, Desa Lantek Timir 1 rumah rusak ringan.
Kemudian pondok pesantren Al- Ibrohimy dan Miftahul Khoiri alami rusak sedang. Di Desa Pakong 4 unit rumah rusak ringan,
Desa Alaskokon terdapat 22 rumah rusak ringan, dan 5 unit rusak sedang. Desa Gunung Sereng 5 unit rumah dan satu pondok pesantren rusak ringan.
Penulis: Rusdi
Editor: HTW