Bacaini.ID, KEDIRI – Kandungan kadmium pada lipstik ternyata membahayakan kesehatan. Terutama saat makan dan tak sengaja tertelan.
Sementara memakai lipstik atau gincu dalam keseharian menjadi hal yang lazim dilakukan, utamanya bagi perempuan masa kini.
Lipstik bukan sekedar mempercantik penampilan, tapi juga dapat melindungi bibir dari dampak ultra violet dan cuaca.
Namun dibalik keindahan warna terdapat kandungan kadmium atau logam berat yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Beberapa penelitian telah membuktikan hampir semua lipstik yang beredar, mengandung kadmium yang bisa membahayakan kesehatan.
Mengenal Kadmium dan Mengapa Ada di Lipstik
Kadmium (Cd) merupakan logam berat yang secara alami terdapat di lingkungan, seperti tanah dan air.
Dalam lipstik, kadmium biasanya muncul sebagai kontaminan dari pigmen warna, seperti oksida besi atau titanium dioksida, yang digunakan untuk menciptakan warna cerah seperti merah tua, pink, atau cokelat.
Meski tidak sengaja ditambahkan, kadmium sulit dihilangkan sepenuhnya karena berasal dari bahan baku yang tercemar.
Berbagai penelitian telah mengkonfirmasi keberadaan kadmium dalam lipstik, diantaranya:
• Studi UC Berkeley menguji 32 lipstik dan lipgloss populer di Amerika Serikat dan menemukan kadmium di hampir semua sampel.
Beberapa produk memiliki kadar yang bisa melebihi batas aman jika digunakan berulang kali.
• Penelitian di Ghana pada 12 merek lipstik menunjukkan sebagian besar mengandung kadmium di atas batas aman FDA (3 mg/kg).
• Di Indonesia pun, BPOM menemukan kadar kadmium rata-rata 0,8–1,2 ppm pada lipstik, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar. Angka ini masih di bawah batas aman BPOM (3 ppm).
• Studi di Iran dan Nigeria melaporkan kadmium ditemukan di 29–66% sampel lipstik, dengan beberapa produk memiliki kadar hingga 20 µg/g, jauh di atas ambang batas aman.
Kandungan kadmium cenderung lebih tinggi pada lipstik dengan warna gelap, seperti merah tua atau cokelat, karena pigmen ini sering kali mengandung lebih banyak kontaminan logam berat.
Bahaya Kadmium bagi Kesehatan
Kadmium bersifat toksik dan dapat menumpuk di tubuh, terutama di ginjal, hati, tulang, dan paru-paru, melalui paparan jangka panjang.
Karena lipstik sering tertelan, misalnya saat makan, minum, atau menjilat bibir, risiko akumulasi kadmium menjadi lebih signifikan.
Berikut adalah potensi bahaya kesehatan berdasarkan penelitian:
• Kerusakan Ginjal: Kadmium dapat mengganggu fungsi ginjal dan bahkan menyebabkan gagal ginjal jika terakumulasi dalam jumlah besar.
• Risiko Kanker: Kadmium diklasifikasikan sebagai karsinogen.
Sebuah penelitian di India menghubungkan akumulasi kadmium dari lipstik dengan peningkatan risiko kanker paru-paru, terutama jika partikelnya terhirup.
• Gangguan Lain: Paparan kronis dapat menyebabkan osteoporosis, gangguan saraf, hipertensi, masalah reproduksi, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
• Risiko Khusus: Wanita yang menggunakan lipstik 2–3 kali sehari (menelan sekitar 20–30 mg lipstik/hari), ibu hamil, atau ibu menyusui lebih rentan.
Kadmium dapat masuk ke ASI, meningkatkan risiko bagi bayi.
Meski begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa kadar kadmium dalam lipstik umumnya sangat kecil dan tidak menyebabkan bahaya akut.
Namun, risiko akumulasi jangka panjang tetap perlu diwaspadai, terutama pada produk yang tidak diatur dengan ketat.
Cara Memilih dan Menggunakan Lipstik yang Aman
Untuk mengurangi risiko paparan kadmium, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
• Pilih Produk Terpercaya: Cari lipstik dengan label ‘bebas logam berat’ atau sertifikasi seperti EWG Verified atau ECOCERT. Hindari lipstik murah yang tidak terdaftar BPOM.
• Perhatikan Warna: Lipstik dengan warna gelap (merah tua, cokelat) cenderung mengandung lebih banyak kadmium.
Pertimbangkan warna yang lebih terang atau produk berbahan alami.
• Gunakan Secukupnya: Oleskan lipstik tipis-tipis dan hapus sebelum makan atau minum untuk mengurangi risiko tertelan.
• Ganti Secara Berkala: Jangan gunakan lipstik yang sudah kedaluwarsa, biasanya 1–2 tahun setelah dibuka, karena dapat meningkatkan risiko kontaminasi.
• Alternatif Alami: Coba lip tint atau lip balm berbahan alami, seperti beeswax atau minyak kelapa, yang cenderung lebih aman.
Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua lipstik mengandung kadmium dalam jumlah kecil, meski kadarnya sering kali di bawah batas aman.
Namun, penggunaan berulang dalam jangka panjang, terutama pada produk yang tidak diatur, dapat meningkatkan risiko kesehatan.
Pilih produk yang terpercaya, memerhatikan cara penggunaan, dan memprioritaskan kosmetik berbahan alami untuk lebih menjaga kesehatan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif