• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 8, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Bah Kacung, Pelopor Tahu Takwa Kediri

ditulis oleh redaksi
22/01/2022
Durasi baca: 2 menit
660 42
2
Bah Kacung, Pelopor Tahu Takwa Kediri

Tiga generasi pengelola Tahu Bah Kacung. Foto: Adhi Kusumo

Bacaini.id, KEDIRI – Tahu takwa dikenal sebagai kuliner khas Kota Kediri. Berasal dari daratan China yang jauh dari nusantara, tahu begitu melekat sebagai makanan rakyat yang sehat.

Dalam dialek Hokkian, makanan ini berbunyi tau hu. Diserap dari kata dou fu (dibaca tou fu) dan lidah Jawa menyebutnya tahu. Dibuat dengan cara menggumpalkan susu kedelai, tahu memiliki banyak variasi olahan.

Ada tahu Cina, tahu Plempung, tahu Takwa, tahu Pong, tahu Sutra dan wedang tahu. Nah, dari sederet varian tersebut, tahu Takwa paling terkenal di Kediri. Istilah tahu takwa diambil dari kata Tao atau teu yang berarti kacang (kedelai), serta Hu dan kwa yang berarti lumat.

Dari sederet merek dagang tahu takwa yang ada di Kediri, nama Bah Kacung paling melegenda. Dia adalah orang Tionghoa yang membuat tahu pertama kali di Kota Kediri. Demikian klaim dari cucunya, Herman, yang kini meneruskan usaha tersebut.

Dibanding nama Tionghoanya, mendiang Lauw Soen Hoek lebih dikenal dengan panggilan Bah Kacung. Panggilan kepada perintis usaha tahu sejak tahun 1912 itu diyakini berasal dari celotehan orang orang di kawasan Jalan Patimura, Kota Kediri.

“Di sana dulu banyak orang Madura yang memanggil kakek saya Bah,” terang Herman, cucu sekaligus pemegang kendali bisnis tahu takwa ini. Sebagai bisnis keluarga, usaha yang dimulai sebelum kemerdekaan itu terus terjaga. Sampai hari ini pengelolaan berada di tangan generasi ketiga.

Sayangnya, tidak banyak cerita yang  tergali dari sosok founding father tahu takwa Kediri itu. Sepeninggal Lauw Soen Hoek yang tutup usia pada tahun 1963, bisnis keluarga dilanjutkan anaknya, Yosef Seger Budisantoso atau Lauw Sing Hian.

Pada Mei 2008, nahkoda usaha beralih ke tangan Herman Budiono Yosef karena ayahnya (Yosef Seger Budisantoso) meninggal dunia. Sejak itu lokasi usaha berpindah dari Jalan Patimura ke Jalan Trunojoyo. Di Kota Kediri kedua jalan ini dikenal sebagai kawasan Pecinan tua.

Hebatnya, meski berpindah dari satu generasi ke generasi, cita rasa tahu takwa Bah Kacung tidak pernah berubah. Dari sisi kualitas dan rasa, Herman memastikan tidak ada yang berubah. Dari jaman kakeknya sampai era dirinya, tetap sama. Begitu juga dengan waktu penjualan, tetap rutin buka pukul 06.00 Wib hingga 20.00 WIB. “Tahu kami memang sedikit mahal dari tahu Kediri yang lain. Kami memang menjaga mutu dan rasa,” katanya.

Baca selanjutnya Tahu Bah Kacung Setia Gunakan Resep Warisan

Penulis: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: bah kacungkuliner kediritahu takwa
Advertisement Banner

Comments 2

  1. Pingback: Tahu Bah Kacung Setia Gunakan Resep Warisan - Bacaini.id
  2. Pingback: Asal-usul Tahu Kediri yang Berawal dari Sejarah Penaklukan - Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

23 SPPG di Trenggalek tidak bersertifikat tetap melaksanakan MBG

sfahfds

Sanksi pelanggaran kode etik oknum FPDIP DPRD Blitar hanya teguran

Sanksi Pelanggaran Kode Etik Oknum FPDIP DPRD Blitar Hanya Teguran?

Busyro Muqoddas Jadi Penjamin Pembebasan Pelajar Madrasah yang Ditangkap Polisi

Busyro Muqoddas Jadi Penjamin Pembebasan Pelajar Madrasah yang Ditangkap Polisi

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15571 shares
    Share 6228 Tweet 3893
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16620 shares
    Share 6648 Tweet 4155
  • Bangun Jalan Baru Pemkab Trenggalek Ngutang Rp20 M

    627 shares
    Share 251 Tweet 157
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2924 shares
    Share 1170 Tweet 731
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10875 shares
    Share 4350 Tweet 2719

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112