Bacaini.id, KEDIRI – Malam Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan yang lebih dari seribu bulan. Malam itu diyakini terjadi pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, sehingga umat Muslim berlomba-lomba meningkatkan ibadah dan doa.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Qadr), maka ia akan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, dan jika bertepatan dengan malam Lailatul Qadar, maka ia memperoleh pahala seperti orang yang berperang di jalan Allah.”
Makna Surat Al-Qadr adalah bahwa pada malam Lailatul Qadr, malaikat akan turun ke bumi untuk mengatur segala urusan, termasuk permintaan dan doa seorang hamba kepadaNya.
Berikut beberapa keutamaan Surat Al-Qadr yang menjadi salah satu doa mustajab, terlebih jika diamalkan dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan,
- Menghapus dosa
Bagi mereka umat Muslim yang membaca Surat Al-Qadr sebanyak 10 kali maka akan dihapuskan 1.000 dosanya.
- Masuk Surga tanpa hisab
Membaca surat Al-Qadr sebanyak 3 kali, maka balasannya adalah dibukakan semua pintu surga dan boleh memilih memasuki pintu mana saja tanpa dihisab dan diazab.
- Dirahmati Malaikat Allah
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Tidak ada seorang pun hamba yang membaca surat Al-Qadar tujuh kali sesudah shalat Subuh, kecuali para malaikat ber-shalawat kepadanya 70 shalawat dan mencurahkan rahmat kepadanya 70 rahmat.” (Mafatihul Jinan: 79).
- Dibukakakan amalan baru
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Qadar dalam shalat-shalat fardhunya, malaikat memanggilnya: Wahai hamba Allah, Allah telah mengampuni dosamu yang lalu, maka mulailah amalmu yang baru.” (Tafsir Ats-Tsaqalayn 5: 612).
- Mendapat kejayaan
Siapapun umat Islam yang membaca dan mengamalkan Surat Al-Qadr, akan dimudahkan untuk menunaikan salat Tahajud dan senantiasa mendapat kejayaan dalam setiap pekerjaannya.
- Terhindar dari iblis
Dengan membaca Surat Al-Qadr sebanyak tiga kali setelah salat Maghrib dan Subuh, maka akan dibangun sebuah benteng antara hambaNya dengan iblis, sekokoh benteng pembendung Yajuj dan Majuj. Demikian dalam ad-Durri an-Nazhim.
“Dan 10 hari terakhir Ramadan adalah kasih sayang Allah agar jasad itu diputuskan dari segala urusan dunia untuk hati berdialog dengan Sang Pemiliknya, karena hanya hati yang bisa berdialog denganNya, Allah ‘Azza Wajalla,” Zaidul Akbar.
Penulis: Novira
Diolah dari berbagai sumber