Malam telah larut saat sejumlah pengurus Masjid Al Khalid berkumpul di beranda. Mereka enggan beranjak meski jamaah Sholat Isya’ telah bubar.
Sejumlah pria tampak mengusung karung-karung beras. Bahan pangan itu dimasukkan ke dalam mesin yang menyerupai Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sebagian yang lain merekap data pada lembaran kertas.
Malam itu pengurus masjid yang berada di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kediri tengah mempersiapkan pembagian beras untuk kaum duafa. Rencananya beras itu akan dibagikan esok pagi usai pelaksanaan Sholat Subuh.
“Insyaallah besok kita mulai lagi pembagian beras, semoga membawa manfaat,” kata Slamet, Ketua Takmir Masjid Al Khalid kepada anggotanya.
Sudah cukup lama Masjid Al Khalid menyalurkan beras kepada duafa. Namun kegiatan itu terpaksa dilakukan dari rumah ke rumah lantaran mesin tempat pembagian beras mengalami kerusakan. Kini setelah menjalani perbaikan, mesin yang disebut dengan ATM Beras itu kembali berfungsi normal.
Berfungsinya kembali mesin ini membawa semangat pengurus Masjid Al Khalid untuk berdonasi. Mereka menggalang beras dari berbagai pihak untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan. “Situasi pandemi seperti sekarang ini banyak yang membutuhkan bantuan beras,” kata Slamet.
Malam itu para pengurus masjid berhasil mengumpulkan 2,5 kwintal beras untuk didistribusikan besok pagi. Cara pembagiannya cukup modern, yakni menghubungi kembali para pemegang kartu Al Khalid (Al Khalid Card) yang telah terdata. Sebelumnya pengurus masjid telah mendata para jamaah yang layak mendapat sumbangan dan memberikan kartu. Dengan kartu itu, mereka bisa mengambil jatah beras dari mesin ATM Beras sebesar tiga liter per orang.
Hari yang ditunggu tiba. Minggu, 19 Juli 2020, usai sholat Subuh berjamaah, satu per satu warga pemegang kartu mengantre di halaman belakang masjid. Cukup dengan menempelkan kartu di kotak pemindai, mesin akan mengeluarkan beras sebanyak tiga liter untuk dibawa pulang. “Mesin ini efektif untuk membagikan beras tanpa ribet,” kata Hari Widiasmoro, pengurus Masjid Al Khalid Seksi Sosial.
Dengan mesin ini, tak ada lagi tumpukan kantung beras yang akan dibagikan. Petugas juga tak repot menimbang tiap kantong plastik sesuai jatah penerima. Alhasil pembagian beras untuk 87 orang berlangsung singkat tanpa berdesakan.
Petugas membagi jumlah penerima untuk 10 orang di tiap kelompok. Kelompok berikutnya baru diperbolehkan masuk setelah kelompok pertama keluar. Mereka juga diwajibkan mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk area masjid.
Dengan fasilitasi mesin ATM Beras, hanya dalam beberapa menit distribusi beras gelombang pertama usai. Rencananya pembagian gelombang dua untuk jumlah yang sama akan dilaksanakan bulan berikutnya.
Hari Widiasmoro menjelaskan, pemegang kartu Al Khalid diprioritaskan untuk umat Muslim yang mengikuti sholat jamaah di masjid ini. Selain beramal, hal ini ditujukan mengajak warga sekitar untuk bersama-sama menghidupi masjid. “Sebagian ada yang dari luar jamaah, khususnya tukang becak,” pungkas Hari. (*)