Ringkasan Berita
- Pelukan memiliki manfaat untuk memperbesar imun tubuh
- Dukungan sosial membuat seseorang lebih sehat
Bacaini.ID, KEDIRI – Siapa sangka pelukan bisa membuat seseorang lebih kebal terhadap serangan penyakit.
Studi yang dilakukan oleh Sheldon Cohen, seorang psikolog dari Carnegie Mellon University, AS, membuktikan pelukan atau sekedar genggaman tangan dari orang yang peduli, mampu melawan virus flu.
Studi ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian panjang Sheldon Cohen dan rekan-rekannya sejak 1980-an tentang bagaimana faktor psiko-sosial memengaruhi kesehatan fisik seseorang.
Jurnal penelitian Cohen yang dipublikasikan melalui National Institutes of Health (NIH) di tahun 2014, menjelaskan hubungan antara kesepian (loneliness), dukungan sosial, stres, dan risiko penyakit, khususnya infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek.
Studi yang dilakukan Cohen dan rekan-rekannya, menginfeksi secara sengaja namun terkontrol terhadap peserta penelitian dengan virus yang umumnya menyebabkan flu.
Baca Juga:
- Apa itu Birthday Blues? Sedih saat Ultah dan Lazim Dialami Orang Dewasa
- Sifat NPD Terbentuk dari Pola Asuh Orang Tua Pemuja Pencitraan
- Apa itu Tren JOMO? Cara Gen Z Mengatasi Kelelahan Digital
Dari percobaan ini, peserta yang memiliki stres tinggi, konflik yang mereka hadapi melebihi rata-rata, memiliki risiko terinfeksi virus dua kali lebih tinggi dengan gejala yang lebih parah.
Namun, peserta dengan dukungan sosial tinggi, memiliki 20-30% imun tubuh yang lebih baik walaupun tingkat stres mereka tinggi.
Sementara, peserta yang menerima pelukan empati lebih dari lima kali dalam seminggu, memiliki gejala sakit 15-20% lebih ringan.
Dukungan Sosial Mampu Membuat Seseorang Lebih Sehat
Penelitian yang melibatkan 406 orang dewasa sehat ini, merupakan penelitian eksperimental terkontrol untuk menguji apakah dukungan sosial dapat melindungi seseorang dari efek negatif stres interpersonal terhadap kerentanan infeksi.
Pelukan, genggaman tangan dan perhatian dari seseorang dengan penuh empati, terbukti dapat menurunkan risiko mengalami infeksi yang lebih parah.
Para peneliti menemukan, orang-orang yang memiliki hubungan sosial baik, dan sering memeluk orang lain atau bersentuhan fisik nonseksual sebagai wujud empati, memiliki risiko infeksi yang lebih rendah.
Respon ini terjadi karena secara biologis, sentuhan penuh empati mampu meredakan stres tubuh.
Seperti yang telah diketahui, stres yang dialami seseorang dapat membuatnya menjadi mudah sakit. Imun tubuh menjadi sangat rentan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Cohen, stres interpersonal terbukti meningkatkan risiko infeksi.
Namun, mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan terdekat dapat mengurangi risiko. Bentuk dukungan tersebut, terutama pada sentuhan fisik nonseksual yang diberikan orang lain.
Alasan Mengapa Pelukan Dapat Meningkatkan Imun Tubuh
Rasa empati yang diwujudkan dalam tindakan nyata seperti memeluk, menggenggam tangan, merawat, merupakan bahasa tubuh yang menunjukkan kasih sayang dan perhatian.
Ungkapan empati inilah yang menjadi kontribusi penting dalam perlindungan tubuh terhadap stres kesehatan fisik.
Bukan hanya sekedar frekuensi interaksi sosial, namun kualitas dari interaksi itulah yang penting.
Jadi, manfaat sentuhan dengan penuh empati bagi seseorang bukan hanya sekedar efek psikologis, namun juga memiliki efek biologis yang bermanfaat bagi kesehatan.
Mendapatkan dukungan sosial dari sekitar, dapat mengurangi hormon stres (kortisol) dan meningkatkan efisiensi sistem imun tubuh.
Tak heran jika orang yang memiliki hubungan sosial yang bagus, jarang sakit walapun mereka memiliki tingkat stres yang tinggi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif