Bacaini.id, KEDIRI – Penobatan Anik Handayani sebagai Raja Putri Kraton Doho Kediri menarik perhatian banyak orang, terutama sejarawan. Tak sedikit yang mempertanyakan penobatan tersebut dan menganggapnya sebagai rekaan.
Untuk mengetahui kisah di balik penobatan itu, Bacaini.id mewawancarai para pihak yang terlibat kegiatan di Goa Selomangleng, Sabtu, 25 Juni 2022. Termasuk Anik Handayani yang berdomisili di Surabaya.
Berikut petikan wawancaranya:
Bacaini:
Anda dilantik jadi Raja Putri Kraton Doho Kediri. Sebenarnya siapa Anda ini?
Anik:
Saya ini orang biasa yang bekerja sebagai abdi negara. Domisili di Surabaya dan saat ini berusia 52 tahun.
Bacaini:
Anda keturunan Raja Kadiri?
baca ini Heboh Seorang Wanita Dilantik Jadi Raja Putri Kraton Doho Kediri
Anik:
Sebetulnya saya ini manusia biasa, rakyat biasa. Leluhur saya dari Trah Raja. Saya justru ingin melebur seperti rakyat jelata.
Bacaini:
Apa bukti Anda keturunan Raja Jayabaya?
Anik:
Dari mana kekanjengan itu, saya ndak punya. Saat itu kerajaan kacau, eyang saya pejuang pengikutnya Pangeran Diponegoro. Waktu gegeran Madiun ayah saya usia 10 tahun angkat senjata melawan Jepang. Jadi (soal pembuktian) itu urusan para pinisepuh.
Bacaini:
Bagaimana kemudian Anda dilantik jadi Putri?
Anik:
Saya ini kandidat doktor di UGM dengan desertasi tentang penanggulangan terorisme. Sehingga saya banyak mengundang universitas. Saat itu KRT (Sosronagoro) melihat saya dan mengenali aura saya. Selanjutnya beliau terus menghubungi saya agar bersedia menerima penobatan.
Bacaini:
Bagaimana sikap Anda?
baca ini Ini Alasan Menunjuk Anik Handayani Jadi Raja Putri Kraton Doho Kediri
Anik:
Hari Rabu saya ditelpun kanjeng KRT kalau ada dawuh (untuk dinobatkan), saya kaget. Saya sampai merinding, apakah saya pantas. Sebetulnya saya ndak mau, tapi beliau dan teman-temannya memberi keyakinan kepada saya. Saya tidak pernah minta, tapi diberi. Saya tidak pernah menghubungi mereka untuk mengukuhkan saya.
Bacaini:
Anda akhirnya menerima.
Anik:
Saya menerima karena beberapa kali, bahkan sejak masih gadis sering mimpi didatangi leluhur. Tapi saya ndak pernah faham. Mereka meminta saya untuk meneruskan tanggungjawab Kerajaan Kadiri.
Bacaini:
Jadi hanya berdasar mimpi?
Anik:
Bukan itu saja. Saya matur eyang (leluhur), saya malu nanti diguyu. Apalagi sekarang kerajaan sudah pada mati. Yang masih hidup hanya empat, termasuk Kraton Solo dan kerajaan kecil yang mengaku kerajaan Nusantara. Tapi eyang menguatkan agar saya memulihkan nusantara. Niat ingsun mengabdi apa yang sudah diwejangkan eyang leluhur saya.
Bacaini:
Jadi peran Anda nanti akan seperti Prabu Joyoboyo?
Anik:
Saya ini warga negara yang baik, hormat pada Pancasila dan leluhur yang memperjuangkan kemerdekaan. Saya tidak ingin menyaingi, tapi membantu sebagai Trah Joyoboyo.
Bacaini:
Sebagai raja, Anda akan membangun istana?
Anik:
Jadi begini, gelar itu adalah gelar adat. Jadi istananya adalah seni budaya. Misi saya mengembalikan Jawa Timur sebagai kawasan yang besar. Dulu Jatim besar dipimpin Muhamad Yamin dan pernah dihuni Bung Karno, sekarang justru ditenggelamkan.
Bacaini:
Program riil ke depan?
Anik:
Program riil tentu ada kaitan dengan Kerajaan Kediri. Jadi nanti ada gelar budaya, seni budaya. Saya akan kumpulkan kisah-kisah untuk diwayangkan, menggelar tari, agar bisa kembali ke asal diri. Saat ini saya sedang membangun lokasi untuk gelar budaya.
Penulis: HTW
Tonton video:
Comments 2