Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Akibat kekurangan biaya operasional kendaraan (BOK), Dinas Perhubungan Tulungagung menghentikan layanan penjemputan siswa pulang sekolah. Rencananya bus sekolah hanya melayani keberangkatan sekolah pada pagi hari saja.
Kepala Dishub Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro mengatakan, kebijakan tersebut akan dilakukan mulai 11 September 2023. Dimana bus sekolah hanya akan melayani penjemputan keberangkatan siswa, sementara kepulangan diserahkan kepada masing-masing wali murid.
“Setelah kami hitung BOK kami hanya tersisa Rp20 Juta. Jumlah itu tidak mampu mencukupi operasional bus sekolah dalam penjemputan siswa berangkat dan pulang hingga akhir tahun,” kata Bagus, Rabu, 6 September 2023.
Apabila dipaksakan, lanjutnya, Dishub Tulungagung harus menghutang untuk menutupi biaya operasional. Mengacu pada aturan yang ada, hal tersebut juga mustahil untuk dilakukan.
“Makanya kami mengeluarkan surat pemberitahuan wali murid untuk bisa mempersiapkan penjemputan anaknya secara mandiri,” ujarnya.
Bagus membeberkan bahwa tahun 2023 ini, Dishub Tulungagung mendapatkan anggaran senilai Rp600 Juta untuk BOK. Jumlah tersebut terbilang lebih sedikit jika dibandingkan dengan anggaran BOK tahun 2022 senilai Rp1,2 Miliar.
“Bahkan ketika kami mengajukan PAK untuk BOK sebesar Rp200 Juta kepada TAPD juga tidak ada realisasinya,” ungkap Bagus.
Padahal, menurut Bagus, tambahan PAK Rp200 Juta itu dapat mencukupi biaya operasional hingga akhir tahun. Mengingat selama ini ada 9 unit bus sekolah yang beroperasi di Kecamatan Kalidawir, Bandung, Gondang, Karangrejo, Ngunut, Ngantru dan Tulungagung Kota.
“Kita ada 9 unit bus sekolah yang beroperasi di 7 kecamatan. BOK ini kan digunakan untuk membeli solar dan perawatan bus itu sendiri,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira