Bacaini.id, KEDIRI – DPC Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kota Kediri menggelar tasyakuran Dies Natalis GMNI ke-68, Rabu, 23 Maret 2022. Sejumlah isu penting dibahas dalam acara yang dihadiri para alumni pergerakan dan ormas lain.
Ketua DPC PA GMNI Kota Kediri, Angkasa mengatakan peran alumni GMNI saat ini dibutuhkan untuk membantu masyarakat. “Kita tidak boleh diam saat rakyat membutuhkan. Apapun yang bisa kita lakukan untuk mereka, sekecil apapun,” kata Angkasa.
Banyaknya alumni GMNI yang tersebar di berbagai bidang pekerjaan, menurut Angkasa sangat strategis sebagai sarana perjuangan. Mulai sektor swasta, birokrasi, partai politik, LSM, hingga lembaga ad hoc seperti KPU, Bawaslu, dan KPID.
Dengan peran masing-masing, para alumni bisa berkontribusi memperjuangkan kehidupan layak bagi rakyat kecil. Termasuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai menyimpang dari perjuangan marhaenisme.
Hal senada disampaikan pengurus DPD PA GMNI Jawa Timur Mohamad Isnaini. Dia meminta kepada para alumni untuk merawat semangat pergerakan agar tidak terlibas zaman. “Tanggung jawab kita kepada bangsa tidak berhenti ketika meninggalkan kampus. Semua yang terjadi di sekitar kita adalah kawah candradimuka. Jangan diam,” kata Isnaini.
Peringatan Dies Natalis GMNI ke-68 ini sekaligus menjadi refleksi bagi kader GMNI yang masih aktif di kampus. Tantangan terbesar mahasiswa saat ini adalah mempertahankan daya kritis di tengah disrupsi yang terjadi secara masif. Salah satunya adalah pergeseran cara berkomunikasi menjadi digital melalui media sosial.
Kegelisahan yang sama disampaikan Jauhar, Ketua Forum Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kediri yang hadir di forum itu. Saat ini organisasi yang dia pimpin sedang berupaya memobilisir anggota yang tercerai berai. “Mereka ada dimana-mana dan masih bergerak, butuh disatukan kembali,” katanya.
Peringatan Dies Natalis ini bertempat di kediaman Tisnawati, Jl Kilisuci 70 Kota Kediri, seorang tokoh senior GMNI alumnus Universitas Jember. Rumah ini dipilih karena memiliki sejarah dengan GMNI, dimana almarhum Heri Wardono, mantan Ketua Presidium GMNI mendidik para mahasiswa di sana.
Selain IMM, turut hadir Kepala Kesbangpol Kota Kediri Bagus Hermawan Aprianto dan perwakilan PA GMNI Kabupaten Kediri. Ucapan dan dukungan juga mengalir dari Ketua Presidium Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Kediri dr. Fauzan Adima dan Ketua Ikatan Keluarga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IK PMII) Taufik Alamin.
Penulis: HTW
Tonton video: