Bacaini.ID, KEDIRI – Kehebatan pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) cukup disegani kekuatan militer dunia. Kemampuan satu prajurit Kopassus bahkan disebut setara dengan 10 prajurit TNI.
Selain Sarwo Edhie Wibowo dan Prabowo Subianto, sosok yang sangat terkenal dan disegani di jajaran Kopassus adalah Alexander Evert Kawilarang. Ia adalah tokoh militer yang berpengaruh dalam sejarah Indonesia sebagai pendiri pasukan khusus Kopassus.
Lahir pada tanggal 23 Februari 1920 di Jakarta, Alexander Evert Kawilarang adalah prajurit yang terlibat aktif dalamn perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal piawai menyusun taktik dan strategi militer yang diperoleh dari pendidikan militer di Koninklijk Militair Academie (KMA) pada Tahun 1941. Sebelumnya ia juga mengikuti program Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) pada 1940.
Saat menjabat sebagai Komandan Brigade II, sesaat setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia, Alexander Kawilarang memimpin pertempuran menghadapi agresi Belanda pada 1946.
Pertempuran demi pertempuran ia lalui hingga paska kemerdekaan, termasuk operasi penumpasan pemberontakan di tanah air, seperti pemberontakan Andi Azis dan RMS. Salah satu kutipannya yang terkenal saat membakar semangat juang prajuritnya adalah, “Di bawah bendera merah putih ini yang telah kita bela dengan darah dan nyawa ini, kita punya hak yang sama dengan Soekarno.”
Untuk memperkuat kekuatan militer Indonesia, Alexander Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando, yang menjadi cikal bakal Kopassus pada 16 April 1952.
Sang prajurit menghembuskan nafas terakhir pada 6 Juni 2000, setelah menyelesaikan tugas negara sebagai Atase Militer KBRI Washington pada 1957.
Alexander Evert Kawilarang dikenang sebagai pahlawan yang berkontribusi pada pertahanan dan kemerdekaan Indonesia, serta meninggalkan warisan penting dalam bentuk pasukan khusus yang sangat dihormati.
Editor: Hari Tri Wasono