Bacaini.id, KEDIRI – Massa yang tergabung dalam LSM Rakyat Muda Bersatu (Ratu) menggelar aksi damai di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Selasa (27/2/2024).
Massa menuntut transparansi pengelolaan anggaran Dinkes Kota Kediri tahun 2020-2022. Koordinator LSM Ratu Saiful Iskak mengatakan, dari hasil investigasi pihaknya menduga adanya dugaan penyalahgunaan anggaran.
“Untuk temuan kita ada di beberapa tempat. Tetapi kita minta keterbukaan informasi atau data itu tidak mudah. Sulitnya kenapa dan ada apa, kita juga masih tanyakan,” kata Saiful usai aksi damai di Kantor Dinkes Kota Kediri, Selasa siang (27/2/2024).
Menurut Saiful, sulitnya mendapat informasi atau data kegunaan anggaran sesuai tuntutan mereka memunculkan dugaan adanya tindak korupsi. Mengingat, potensi yang mengarah kepada dugaan penyalahgunaan anggaran cukup besar.
“Dugaan banyak, karena potensi dan peluangnya juga besar karena mereka tidak terbuka. Misalnya rehab-rehab di puskesmas. Setiap tahun, setiap puskesmas itu ada anggarannya. Itu juga sudah kita sampaikan kepada Kadinkes,” bebernya.
Lebih lanjut Saiful menegaskan tuntutannya agar Dinkes Kota Kediri bisa terbuka dan transparan terkait penggunaan anggaran tahun 2020 sampai 2022. Mengingat, anggaran selama periode tersebut bisa dibilang sangat besar.
“Anggarannya bahkan yang saya tahu mencapai ratusan miliar. Waktu itu kan ada penanganan pandemi sampai pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi. Dinkes Kota Kediri harusnya mau terbuka,” tegasnya.
Dalam aksi perwakilan LSM Ratu dipersilahkan audiensi. Sekretaris Dinkes Kota Kediri, Baidowi yang mewakili menyaku akan menyampaikan tuntutan mereka kepada kepala dinas.
“Tuntutan permintaan data akan kami sampaikan ke kepala dinas. Tadi ada masukan juga kalau semua data itu ada mekanismenya, yaitu melalui PPID Kota Kediri,” ucap Baidowi singkat.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: Solichan Arif