Bacaini.id, KEDIRI – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri berkomitmen mengawal proses Pemilu serentak dengan menggelar Training Peliputan Isu Pemilu 2024. Sebagai pilar demokrasi keempat, media punya peran besar mewujudkan pemilu yang baik untuk menghasilkan kualitas demokrasi yang baik pula.
Ketua AJI Kediri Danu Sukendro mengatakan, training peliputan isu pemilu yang bekerja sama dengan Google News Initiative ini sebagai langkah untuk membekali jurnalis agar bisa memberikan informasi akurat dan dapat dipercaya kepada publik.
“Tantangannya semakin berat. Potensi hoaks masih sama dengan pemilu sebelumnya,” kata Danu usai kegiatan di Viva Hotel Kediri, Minggu, 29 Oktober 2023.
Diikuti 25 orang jurnalis dari berbagai daerah di Jawa Timur, AJI Kediri menghadirkan Trainer Cek Fakta, Heru Margianto, dan Pengurus AJI Indonesia Divisi Internet, Adi Marsela sebagai pemateri.
Heru sendiri mengupas tuntas isu-isu berkaitan dengan independensi perusahaan media dan jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi. Untuk menjawab catatan kritis tentang independensi perusahaan dan jurnalis, peserta dibagi menjadi dua kelompok diskusi, pro dan kontra.
Materi ini dianggap penting karena pada Pemilu 2019, ada pemimpin media yang terang-terangan menjadi tim sukses pasangan calon presiden. Sehingga jurnalis dan pekerja media akan terjerat berita orderan yang menguntungkan salah satu calon.
“Jurnalis di lapangan dipaksa membuat berita yang bisa mempengaruhi publik untuk memilih calon yang ada pimpinan medianya. Jika problem itu tidak diselesaikan, cita-cita untuk mewujudkan demokrasi berkualitas baik tidak bisa direalisasikan,” jelas Heru.
Sementara materi Adi Marsela fokus pada berita berkualitas. Jurnalis dituntut untuk lebih kritis, misal ketika menulis hasil survei. Hari ini masih banyak media yang menyampaikan hasil survei tanpa mengajukan pertanyaan mendalam.
Setiap ada rilis survei, jurnalis harus menanyakan siapa yang melakukan survei, yang membiayai, siapa respondennya dan kapan survei dilakukan. Survei yang baik adalah ketika disampaikan secara konsisten sehingga publik melihat perubahan yang disajikan lembaga survei.
“Ini penting untuk publik ketahui,” kata Adi.
Penting juga untuk menyampaikan berapa banyak margin of error-nya. Bila semua itu disampaikan ke publik, Adi meyakini media bisa menjalankan fungsi pengawasan dan memberikan informasi yang benar.
Training Peliputan Isu Pemilu 2024 digelar selama dua hari pada 28-29 Oktober 2023. Setelah mengikuti training, peserta berkesempatan untuk mengikuti fellowship peliputan isu pemilu 2024. Sepuluh proposal terbaik akan mendapatkan dukungan dana peliputan Rp5 juta.
Penulis: Novira