Bacaini.id, KEDIRI – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri memberi pelatihan jurnalistik kepada para penyandang disabilitas di Kediri. Mereka juga didorong masuk ke jejaring media mainstream untuk menyuarakan kesetaraan hak.
Pelatihan jurnalisme advokasi bagi penyandang disabilitas ini merupakan kerjasama Jayabaya Institute AJI Kediri dengan Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri. Sebanyak 10 penyandang disabilitas mengikuti pelatihan jurnalistik di sekretariat AJI Kediri Jalan Tinalan Barat Gang 3 Kediri, Jumat, 16 Desember 2022.
Mereka rata-rata penyandang tuna daksa yang datang ke sekretariat AJI menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi. Dengan tekun para penyandang disabilitas ini mengikuti materi pelatihan jurnalistik yang disampaikan Ketua AJI Kediri Danu Sukendro.
Penanggungjawab Jayabaya Institute AJI Kediri, Rahmansyah mengatakan pelatihan ini untuk memberi kemampuan pengusaan teknologi informasi kepada penyandang disabilitas. “Kelompok ini rentan termajinalkan dan harus diadvokasi oleh media mainstream. AJI mendorong jurnalis di Kediri memberi ruang pemberitaan untuk mereka,” kata Rahmansyah kepada Bacaini.id.
Dengan kemampuan jurnalistik dan penguasaan teknologi informasi memadai, diharapkan para penyandang disabilitas ini bisa lebih masif memperjuangkan hak mereka di linimasa informasi publik. Seperti strategi hashtag tertentu di media sosial yang akan memiliki dampak besar.
Ketua Perkumpulan Disabilitas Kabupaten Kediri, Umi Salamah mengatakan sampai saat ini pemenuhan hak disabilitas masih belum maksimal. Padahal hak mereka dilindungi oleh UU Nomor 8 Tahun 2016. “Contohnya ketersediaan jalur khusus pengguna kursi roda di tempat publik dan tuna netra. Ini belum dipenuhi pemerintah daerah,” kata Umi.
Untuk mendorong pemenuhan itu, PDKK sedang memperjuangkan penerapan Perda Perlindungan Disabilitas di Kabupaten Kediri. Melalui pelatihan penulisan yang dilakukan AJI Kediri, upaya menyuarakan hak tersebut akan lebih terdengar.
Penulis: HTW
Tonton video: