Bacaini.id, JOMBANG – Sejumlah desa di Kabupaten Jombang terendam banjir pada Kamis, 10 Maret 2022. Banjir terjadi sejak pagi hari hingga sekarang belum juga surut.
Banjir disebabkan oleh hujan deras pada Rabu malam, 9 Maret 2022. Ada tiga desa di Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang yang terdampak banjir, yakni Desa Tawasan, Desa Sebani dan Desa Madiopuro.
Berdasarkan pantauan Bacaini.id, hingga pukul 22.00 WIB, banjir belum juga surut. Bahkan warga harus waspada, karena saat ini hujan kembali turun cukup deras.
Kamdi, salah satu warga Desa Tawasan mengatakan banjir sudah mulai dirasakan warga pada Kamis dini hari. Air secara deras masuk ke jalan-jalan desa hingga ke teras rumah warga.
“Awalnya hujan deras Rabu sore sampai malam, hingga air sungai meluber,” kata Kamdi kepada Bacaini.id, Kamis, 10 Maret 2022.
Menurut Kamdi, air terus mengalir dan menggenangi jalan desa. Hingga Kamis pagi, luapan air terus membesar dan tidak kunjung surut. Bahkan sampai siang hari ketinggian air malah cenderung naik.
Dia berharap ada penanganan dari pemerintah, karena banjir seringkali terjadi pada musim penghujan seperti sekarang ini. Apalagi musim penghujan diperkirakan masih akan terus berlangsung selama bulan Maret ini.
“Kami hanya bisa pasrah menunggu air surut atau malah harus mengungsi. Semoga ada penanganan dari pemerintah, agar desa kami tidak terus-terusan kebanjiran setiap musim penghujan,” tandasnya.
Sementara itu kondisi banjir yang terjadi sejak pagi hari terus mendapat pemantauan dari sejumlah relawan, petugas BPBD dan anggota TNI di Kabupaten Jombang.
Pembantu Letnan Satu Koramil Sumobito, Ach Khoiri yang turut terjun langsung ke lokasi banjir mengatakan, banjir terjadi akibat aliran Sungai Konto yang melintas di desa setempat tidak mampu menampung debit air hingga meluap dan menyebabkan banjir.
“Dampaknya air meluber sampai ke perkampungan warga. Kami bersama relawan dan BPBD akan terus melakukan pemantauan dan pengecekan kondisi aliran air sungai,” jelas Khoiri.
Menurutnya, banjir yang terjadi di kawasan ini memang bukan yang pertama kali terjadi. Bahkan, setiap musim penghujan air selalu meluber dan menggenangi jalan sampai ke rumah warga.
“Ketinggian air bervariatif, mulai dari 70 cm hingga satu meter di lokasi yang curam,” imbuhnya.
Banjir juga menggenangi jalan di kawasan sekolah di Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Anggota TNI bersama relawan dan petugas BPBD yang sudah berada di lokasi banjir sejak siang hari tadi juga sempat membantu beberapa anak sekolah TK yang akan pulang ke rumah.
Mereka harus digendong agar pakaian dan peralatan sekolah mereka tidak basah karena harus melintasi jalan tergenang air yang cukup tinggi.
Hingga saat ini, petugas belum melakukan evakuasi warga ke lokasi aman. Karena kondisi banjir masih belum mengharuskan warga meninggalkan rumahnya.
Namun jika malam ini ketinggian air bertambah, maka petugas akan melakukan langkah evakuasi, terutama untuk anak-anak, perempuan dan manula.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira