Bacaini.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyebut hakim yang membebaskan Ronald Tannur sebagai hakim brengsek. Hal itu disampaikan dalam rapat audiensi dengan keluarga almarhum Dini Sera Afrianti (27 tahun) yang menjadi korban penganiayaan hingga tewas oleh anak eks-anggota DPR RI, Senin, 29 Juli 2024.
Kemarahan Sahroni tak bisa dibendung saat melihat foto kondisi jenasah Dini yang ditunjukkan kuasa hukum korban. Dalam foto itu tampak bekas lindasan ban di tubuh korban yang menyebabkan organ dalamnya rusak. “Itu bekas ban ya, Astagfirullahaladzim, biadab banget ini,” kata Sahroni.
Politisi Partai Nasional Demokrat ini makin marah saat mengetahui jika peristiwa itu turut disaksikan petugas keamanan atau security di parkiran Mal Lenmarc Surabaya. Mereka juga dihadirkan di persidangan untuk memberi kesaksian kebiadaban Ronald Tannur, meski hal itu diabaikan oleh majelis hakim. “Jelas, bahwa hakim brengsek,” tukas Sahroni.
Kecaman serupa disampaikan politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka yang meminta Komisi Yudisial untuk menyelidiki dan membongkar hasil keputusan Pengadilan Negeri Surabaya yang membebaskan Ronald Tannur dari semua dakwaan. “Mau anak dewan, anak pejabat atau apapun, kasus seperti ini gak ada vonis bebas,” kata Rieka dalam akun Instagramnya.
Seperti diketahui majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang dipimpin Hakim Ketua Erintuah Damanik membebaskan Ronald Tannur dari semua dakwaan. Hakim juga tidak mengakui semua bukti kejahatan yang diajukan jaksa, termasuk rekaman CCTV saat Ronald Tannur menganiaya dan melindas tubuh korban dengan mobil. Majelis hakim justru berpendapat jika korban meninggal dunia akibat mengonsumsi alkohol.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI yang juga menjadi Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco. “Putusan bebas Ronald Tannur terdakwa pembunuhan Dini Sera Afrianti tidak masuk karena apa yang disampaikan berdasarkan visum et repertum, dan dakwa jaksa, serta keputusan hakim itu sangat bertolak belakang. Sebagai lembaga pengawas yudikatif, kami akan kawal dan lakukan hal terbaik yang dapat kami lakukan agar korban dan keluarganya mendapat keadilan,” ujar Don panggilan akrab Sufmi Dasco.
Perlu diketahui bahwa Gregorius Ronald Tannur adalah anak dari anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bernama Edward Tannur periode tahun 2019-2023 dari Dapil Nusa Tenggara Timur II. Buntut vonis bebas anaknya dan adanya kasus ini, DPP PKB menonaktifkan Edward Tannur dari DPR RI dan Fraksi PKB sejak 8 Oktober 2023 seperti disampaikan oleh Sekjen PKB PKB Hasanuddin Wahid.
Penulis: Hari Tri Wasono