KEDIRI – Dinas Kesehatan Kota Kediri tengah aktif melakukan tindakan foging (pengasapan) di setiap kelurahan yang kedapatan kasus nyamuk Demam Berdarah dan Cikungunya. Tindakan ini dilakukan untuk memutus kasus keduanya.
Penanggungjawab penyakit tular vektor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Rony Sabahtany mengatakan, kegiatan tersebut banyak dilakukan ketika ada laporan warga yang terkena DBD maupun Cikungunya. “Fogging ini bukan pencegahan, lebih untuk memutus penularan,” kata Rony kepada Bacaini.id, Jumat 8 Januari 2021.
Dia juga mengatakan, untuk tindakan setelah foging dilanjutkan dengan penanganan dan penanggulanan. Penanganan harus dilakukan sesegera mungkin karena tingkat penularan di Kota Kediri pada tahun lalu sudah sangat tinggi.
Selain DBD, kasus penularan chikungunya di Kota Kediri tahun 2020 juga sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari DBD. “DBD 160 kasus, dan cikungunya lebih dari 300 kasus waktu itu, kita mewaspadai itu” katanya.
Di tahun ini kata Rony kasus Cikungunya juga sudah terjadi di Kelurahan Banaran Kota Kediri. Hal itu pun juga sudah dikonfirmasi oleh kelurahan setempat dan sudah dilakukan survei. Kasus chikungunya bisa dikatakan lebih berbahaya, walaupun bukan termasuk penyakit yang mematikan tetapi penularannya lebih cepat daripada DBD. “Penanganannya sama, dilakukan fogging untuk mematikan jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti,” kata Rony.
Rony menambahkan, selain Cikungunya, kasus DBD beberapa kali terjadi di Kelurahan Banjarmlati. Menurut dia di kelurahan tersebut setidaknya ada tiga kasus yang telah positif DBD. “Yang dua itu sudah pulang, kasus baru kemarin itu ada satu lagi yang mengalami gejala sama dan sedang proses uji lab,” jelasnya.
Rony mengimbau kepada masyarakat jika mengalami keluhan demam selama beberapa hari agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Lebih lanjut dia mengimbau untuk seluruh warga Kota Kediri untuk melaksanakan 3M plus, yakni Menutup, Menguras dan Menimbun barang bekas. “Plusnya itu maksudnya kami akan melakukan kerja bakti. Kader bersama warga akan meninjau masing-masing rumah warga, khususnya kamar mandi yang dirasa lebih rawan,” pungkasnya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet