KEDIRI – Fatwa Kiai Haji Athoillah Sholahudin Anwar soal seruan untuk tidak mengikuti habib yang menentang pemerintah ternyata dipelintir. Fatwa tersebut diedit oleh pihak tak bertanggung jawab di media sosial hingga menimbulkan kegaduhan.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Abdul Muid mengatakan fatwa yang beredar luas di media sosial memang video Kiai Athoillah. Hanya saja video tersebut telah diubah dan ditambah dengan narasi yang tak sesuai dengan pesan Kiai Athoillah.
“Dawuh dari Kiai Athoillah yang sebenarnya bukan dengan judul fatwa menghindari sosok habib yang kerap melawan pemerintah. Tetapi fatwa Pondok Pesantren Lirboyo dalam memilih tokoh panutan,” kata Gus Muid kepada Bacaini.id, Selasa 8 Desember 2020.
Menurut Gus Muid, fatwa tersebut dikeluarkan Kiai Athoillah menyusul banyaknya pertanyaan yang diajukan kepadanya terkait sosok habaib. Karena masa pandemi, Kiai Athoillah kemudian membuat penjelasan yang disampaikan melalui media sosial. Dengan harapan bisa diketahui orang banyak tanpa bertemu dirinya secara langsung.
Fatwa yang dikeluarkan Kiai Athoillah ini viral di media sosial setelah diunggah akun twitter Lembaga Dakwah PBNU @ldnu1926. Akun tersebut juga mengunggah foto Kiai Athoillah Sholahudin Anwar, dengan narasai ‘Pesantren Lirboyo keluarkan fatwa untuk menghindari sosok habib yang kerap melawan pemerintah’.
Isi fatwa tersebut sebagai berikut:
Pertama, mengharapkan kepada santri dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo dan masyarakat umum untuk berhati hati dalam menerima ceramah atau pun dakwah dari beberapa tokoh masyarakat yang akhir-akhir ini cenderung provokatif.
Kedua, terkait dengan para tokoh masyarakat terutama para habaib, kita tetap menghormati, memuliakan beliau-beliau. Namun untuk mengikuti kepada beliau kita punya pegangan syari’at. Apabila tidak sesuai syari’at maka tidak perlu mengikuti.
“Banyak di media sosial yang membumbui statemen Kiai Athoillah secara berlebihan, seperti dalam tayangan YouTube diberi narasi tambahan sendiri,” kata Gus Muid. (HTW)