MALANG – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan Rumah Sakit (RS) darurat Lapangan, di Malang segera beroperasi paling lambat 10 hari kedepan.
Perihal tersebut dikatakan Khofifah usai rapat percepatan pengoperasian Rumah Sakit Lapangan di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) untuk pasien covid-19 bersama Forkopimda Jawa Timur, Bupati, Walikota serta Forkopimda Malang Raya di Graha Wiyata Praja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), pada Sabtu, 5 Desember 2020.
Dalam keterangannya, Khofifah mengatakan persiapan pemerintah dalam penanganan Covid-19 sangat bergantung pada kekuatan pentahelix semua stakeholder. Mulai dari pemerintah, media, kampus/akademisi, masyarakat, dan private sector. Termasuk IDI dan Persi.
“Penyiapan RS Darurat Lapangan Malang ini sangat penting. Karena, relaksasi rumah sakit harus dilakukan. Sebagaimana sudah dilakukan di RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya,” kata dia dalam keterangannya usai rakor.
Dia menyebutkan RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya ini memiliki catatan bahwa 0 persen kematian. Makanya, dia meminta agar RS Lapangan di Malang ini bisa meniru dan mengikuti formatnya dalam penanganan pasien COVID-19.
“Artinya apa, efektivitas layanan RS Darurat Lapangan sudah teruji. Kita sudah punya best practice, role model. Sehingga untuk yang di Malang bisa mengikuti format yang sudah dilakukan di Surabaya ini,” kata dia.
Dia menyampaikan RS Lapangan yang beralamat di Jalan Ijen Kota Malang itu akan memiliki kapasitas 306 tempat tidur. Tahap awal, kapasitas untuk menampung pasien konfirmasi positif COVID-19 akan disiapkan sebanyak 100 bed dan akan ditambah selanjutnya.
Teknisnya, rumah sakit sudah menyiapkan ruangan khusus untuk pasien dewasa hingga balita dan anak yang terpapar COVID-19. Selain itu, ada fasilitas pendukung berupa 10 bed yang dipergunakan untuk perawatan Intensive Care Unit (ICU).
“Direncanakan, rumah sakit darurat lapangan ini dapat beroperasi sepuluh hari ke depan. Semoga nantinya bisa menjadi best pra jumlah kasus COVID-19 di Malang,” ujar khofifah.
Sebagaimana diketahui, jumlah pasien konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang bertambah signifikan dalam beberapa hari ini. Salah satunya sampai tiga anggota keluarga Wali Kota Malang Sutiaji terpapar COVID-19.
Sementara, berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 bahwa jumlah pasien konfirmasi positif tercatat sebanyak 2.322 orang per Sabtu, 5 Desember 2020. Sebanyak 240 orang meninggal dunia, 19 orang pemantauan dan 2.063 orang sembuh.
Kemudian, untuk pasien suspek tercatat sebanyak 3.679 orang, 203 orang isolasi di rumah sakit, 65 orang isolasi di rumah, 99 orang meninggal dunia dan 3.312 orang discarded.
Meningkatnya jumlah kasus tersebut pun menurut Khofifah juga perlu diantisipasi dengan operasi yustisi kembali di semua daerah di Jawa Timur. Selain itu, dia mengatakan kedisiplinan menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan adalah cara paling ampuh menekan penularan COVID-19.
“Tetaplah disiplin menggunakan masker, menjaga jarak yang aman, dan mencuci tangan. 3M ini tetap harus dijadikan satu kesatuan kita untuk bisa menurunkan bahkan menghentikan penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Penulis : Moh Badar Risqullah
Editor : Karebet