LUMAJANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau langsung penanganan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang pada Kamis, 3 Desember 2020. Doni juga menyerahkan bantuan Rp 500 juta, masker serta beberapa perlengkapan lainnya.
Doni melakukan peninjauan di Pos Pantau Gunung Sawur bersama Anggota Komisi VIII DPR M. Ali Taher, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Hal itu untuk melihat perkembangan aktivitas Gunung Semeru dari hasil monitoring yang dilakukan oleh tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunungapi (PVMBG).
Selanjutnya, Doni bersama rombongan bergegas meninjau Curah Koboan untuk meninjau kondisi wilayah yang terdampak guguran lahar panas dari aktivitas Gunung Semeru.
Dalam kesempatan itu, Doni ingin memastikan bahwa pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat dapat dilakukan secara maksimal. Apalagi, yang sedang dihadapi tidak hanya bencana alam saja, akan tetapi juga bencana non alam berupa pandemi COVID-19.
Laki-laki yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 RI ini meminta agar manajemen penanganan, baik untuk erupsi Semeru maupun penanganan pengungsian dapat terlaksana dengan baik.“Manajemen untuk penanganan di pengungsian harus betul-betul terlaksana dengan baik,” ujar Doni usai melakukan peninjauan.
Selain itu, dia juga menyampaikan pesan dan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam kaitannya penanganan bencana bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. “Memastikan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi,” jelas Doni.
Di kesempatan tersebut, BNPB juga memberikan bantuan lain berupa 3 unit tenda pengungsi, 1 unit flexibel tank, 5.000 swab tes antigen, 500 paket perlengkapan bayi, 1.200 tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 4.000 masker kain, 950 matras, 1.480 selimut dan 12 unit lampu air garam.
Sebagaimana diketahui, erupsi Gunung Semeru terjadi pada Senin, 1 Desember 2020 dini hari. Sampai saat ini, PVMBG masih menetapkan gunung tertinggi di Jawa ini masih berstatus waspada.
Penulis : Moh Badar Risqullah
Editor : Karebet