JOMBANG – Ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) rela antri berjubel di sejumlah bank di Jombang. Pelaku usaha ini mengantri untuk pencairan dana bantuan presiden sebesar 2,4 juta. Selasa, 01 Desember 2020.
Di Kabupaten Jombang tercatat pelaku UMKM yang telah mendaftar melalui Dinas Koperasi dan UKM sebanyak 63.202 orang. Jumlah ini jauh di atas rata-rata daerah yang hanya mencapai 20 ribu orang pendaftar.
“Untuk penerima yang melalui verifikasi bank BRI jumlahnya mencapai 14.575.orang, belum yang di bank mandiri dan BNI,” ujar Aries Yuswantono Kepala Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jombang kepada Bacaini.id, Selasa, 01 Desember 2020.
Pihak dinas dalam proses ini hanya bertugas untuk melakukan pendataan dan pengiriman data ke Kementrian Koperasi. Setelah itu data akan diserahkan ke verifikator yang dalam hal ini ditunjuk sejumlah bank. Seperti BRI, Mandiri dan BNI. Bank verifikator inilah yang akan menentukan layak tidaknya data yang dikirimkan dinas ke kementrian. Setelah verifikasi calon penerima akan dihubungi pihak bank guna proses pencairan di masing masing bank. “Untuk peneriam tidak tidak tahu persis nama-namanya, sehingga kita tidak bisa membantu secara langsung,” sebut Aries.
Salah satu bank yang sedang melakukan proses pencairan ini adalah Bank BRI Unit Ceweng, di Jalan Raya Desa Mojosongo, Kecamatan Diwek, Jombang. Seluruh Calon penerima harus mengantre dan sesuai barisan yang diatur petugas. Sebagian warga terpaksa harus berangkat pagi buta sebelum kantor bank buka.
Proses antrean yang dilakukan masing masing bank berbeda. Di BRI Unit Ceweng ini setiap warga yang akan mengurus pencairan dana banpres harus mengumpulkan KTP terlebih dahulu ke petugas security. Mereka akan dipanggil sesuai urutan pengumpulan KTP.
Sebagian warga yang sudah mengantre harus rela duduk lesehan diteras kantor bank. Sebagian lagi duduk di pakiran sepeda motor yang ada di pinggir jalan Jombang Kediri.
Yunita salah satu calon penerima Banpres mengaku cara pencairan bantuan sedikit ribet. Apalagi kondisi pandemi mereka harus mematuhi protocol kesehatan mulai mengatur jarak hingga memakai masker. “Saya mengantre sudah sejak dari pagi hari sampai siang belum dipanggil,” keluh
Dirinya berharap ada cara yang lebih mudah dan tidak meribetkan untuk pencairan bantuan modal usaha ini.
Rencananya uang bantuan sebesar 2,4 juta yang diterimanya akan digunakan untuk kembali memulai usaha prancangan yang sempat terhenti akibat covid.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Unit BRI Ceweng, Andi Ariansyah mengaku sudah berupaya keras untuk memberi pelayanan kepada penerima banpres UMKM dengan baik. Namun karena kemampuan bank terbatas, setiap hari hanya mampu melayani 150 orang penerima banpres. Belum lagi pihak bank juga harus melayani bantuan untuk guru honorer. “Kita layani sesuai kemampuan apalagi berbarengan dengan bantuan guru honorer,” jelasnya.
Pihaknya memang membatasi nasabah yang mengurus pencairan dan urusan perbankan di ruang tunggunya. Langkah ini dilakukan sebagai kepatuhan terhadap protocol kesehatan. Apalagi jumlah penerima banpres ini jumlahnya ribuan sehingga harus dibagi tenaga dan waktunya untuk melayani nasabah lainnya.
Penulis : Syailendra
Editor : Karebet