TULUNGAGUNG – Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung kembali meraih penghargaan inovasi pelayanan publik. Terobosan Emergency Button Solution In My Hand (EB SOLIH) yang diluncurkan rumah sakit dinilai efektif menangani situasi darurat warga.
Ada dua inovasi yang menerima penghargaan. EB SOLIH ditetapkan sebagai TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur tahun 2020. Sedangkan Padi Wangi masuk dalam nominasi harapan II. Pemberian anugerah ini dilakukan Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Diah Natalisa kepada Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Singhasari Resort Batu, Jumat 13 November 2020.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Diah Natalisa mengharapkan Kovablik dapat menjadi program yang dapat terus berjalan berkelanjutan. Kovablik dapat menjadi Kawah Candradimuka bagi setiap inovasi pelayanan publik di Jawa Timur untuk disiapkan sebelum berkompetisi pada level nasional maupun nantinya di level internasional.
“Atas nama keluarga besar Kementerian PANRB kami, mengucapkan selamat kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur atas suksesnya penyelenggaraan Kovablik tahun 2020 dan juga selamat kepada instansi inovator yang telah meraih prestasi dan juga meraih penghargaan,” kata Diah Natalisa.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan prestasi ini menjadi tolok ukur seberapa baik tingkat pelayanan publik yang dilakukan institusi pemerintah kepada masyarakat. “Kita ini sebagai pelayan masyarakat. ASN merupakan instrumen pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, ini yang penting,” kata Maryoto Birowo.
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Sp.B., FINACS mengatakan aplikasi tombol darurat (emergency button) untuk menekan resiko keselamatan situasi darurat. Hanya sekali tekan, aplikasi berbasis android ini mampu menggerakan semua unit keselamatan negara dalam waktu singkat.
Menrut Supriyanto, aplikasi ini memiliki kemampuan merespon warga yang membutuhkan pertolongan, mengindentifikasi situasi darurat yang terjadi, serta menggerakkan unit keselamatan dalam waktu singkat. “Kita pastikan waktu tunggunya tak akan lama,” katanya.
Ia berharap inovasi yang merupakan pengembangan dari Public Safety Community (PSC) ini akan membantu percepatan akses bagi warga Tulungagung yang memerlukan bantuan darurat atau emergency. Begitu ditekan selama satu detik, aplikasi ini akan langsung direspon oleh petugas kendali PSC di RSUD dr Iskak.
Tombol darurat ini mempermudah masyarakat dalam mengakses pertolongan. Cukup dengan mengunduh di Playstore, memasukkan identitas dan nomor telepon, secara otomatis smartphone akan terhubung dengan sistem PSC. Dalam tampilan di layar gadget, tombol darurat ini berwarna biru. Jika terjadi situasi darurat, pemilik gadget cukup menekan tombol biru selama satu detik.
Begitu terdapat panggilan masuk, petugas operator di ruang pengendali akan dengan cepat mengetahui posisi pemanggil melalui Global Positioning System (GPS). Selanjutnya petugas akan menelepon balik untuk mengetahui situasi darurat yang terjadi.
Dr. Supriyanto memastikan semua kondisi darurat bisa diatasi melalui panggilan tersebut. Darurat atau emergency medis akan dibantu oleh petugas kesehatan, mulai Puskesmas hingga Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Iskak. Teknologi panggilan cepat ini juga diharapkan bisa menekan resiko kematian akibat serangan jantung, stroke, dan kecelakaan.
Sedangkan situasi darurat non medis akan dibackup oleh jajaran Kepolisian Resor, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Seluruh unit tersebut sudah terkoneksi dalam sistem PSC yang dikendalikan di Ruang Command Cantre lantai dua RSUD dr Iskak Tulungagung. (ADV)