Bacaini.ID, KEDIRI — Ikan kakatua dikenal juga sebagai ikan bayan, lembain, anglu atau parrotfish. Ikan ini dari keluarga scaridae dan banyak diperjual belikan sebagai ikan konsumsi di Indonesia.
Ikan kakatua merupakan kelompok besar spesies ikan laut yang menghuni perairan dangkal tropis dan subtropis di seluruh dunia. Termasuk spesies penjaga ekosistem laut.
Baca Juga:
- Mengenal Blue Pit Viper, Ular Indonesia yang Heboh di Film Zootopia 2
- Patukan Ular Weling yang Mematikan, Hati-hati yang Suka di Sungai
Sebagian ikan kakatua memakan alga yang menempel pada terumbu karang. Ini sangat berguna bagi terumbu karang karena alga yang berlebihan dapat membuat terumbu karang mati.
Ciri Umum Ikan Kakatua
Ikan ini lazimnya berwarna gradasi putih, hijau, atau biru dan beberapa memiliki gradasi warna kuning. Kepalanya agak bulat mirip burung kakatua.
• Tubuh agak lonjong pipih, bentuk moncong membundar dan kepala tumpul
• Sirip punggung bergabung antara 9 duri keras dan 10 duri lemah
• Susunan gigi bergabung membentuk semacam flat di rahang atas dan bawah
• Hanya sedikit yang aktif di malam hari, ikan Kakatua lebih banyak di siang hari
• Perubahan kelamin pada ikan kakatua mempengaruhi warna. Pada ikan muda (betina) berwarna keabu-abuan atau kecoklatan, ketika dewasa (jantan) corak warna jadi lebih berwarna kontras.
Ikan Kakatua Penjaga Ekosistem Laut
Ikan kakatua dikenal memiliki rasa enak dengan tekstur daging yang putih, tebal dan lembut. Karenanya, ikan ini seringkali ditangkap nelayan sebagai ikan konsumsi.
Meskipun tidak ada larangan untuk menangkap ikan kakatua, pemerintah dan berbagai balai taman nasional secara aktif mengeluarkan imbauan kuat kepada masyarakat untuk berhenti mengonsumsi ikan ini demi kelestarian ekosistem laut.
Bahkan ikan ini sering disebut sebagai ‘insinyur ekosistem’ karena mereka memiliki mekanisme unik dalam membersihkan laut yang tidak dimiliki ikan lain.
• Pengendali Populasi Alga
Ikan kakatua menghabiskan sekitar 90% waktunya setiap hari untuk memakan alga yang tumbuh di atas terumbu karang. Tanpa ikan kakatua, alga akan tumbuh sangat cepat dan menutupi bahkan membungkus terumbu karang.
Hal ini menghalangi cahaya matahari yang dibutuhkan karang untuk berfotosintesis, sehingga karang bisa mati lemas.
Dengan mengikis alga, ikan kakatua membuka ruang bersih pada struktur karang yang memungkinkan bibit karang baru, larva planula, untuk menempel dan tumbuh.
• Bioerosi dan Daur Ulang Nutrisi
Ikan kakatua memiliki gigi unik yang menyatu menyerupai paruh burung untuk mengikis permukaan keras.
Saat memakan alga mereka juga ikut mengikis lapisan atas karang mati yang sudah rapuh. Ikan kakatua memiliki gigi kedua di tenggorokan (pharyngeal mill) yang berfungsi menghancurkan potongan karang keras menjadi butiran halus.
• Produksi Pasir Putih
Setelah menghancurkan karang mati di dalam perutnya, ikan kakatua akan mengeluarkannya dalam bentuk kotoran berupa pasir putih bersih.
Satu ekor ikan kakatua dewasa berukuran besar dapat menghasilkan hingga 200 kg hingga 1 ton pasir setiap tahunnya. Sebagian besar pasir putih halus di pantai-pantai tropis, termasuk Indonesia, sebenarnya merupakan kotoran dari ikan kakatua.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif





