Bacaini.ID, JEMBER – Sebagai upaya proyeksi penggerak ekonomi di wilayah Tapal Kuda konektifitas melalui jalur penerbangan Jember–Bali resmi dibuka. Pasalnya dengan adanya penerbangan ini bakal membuka jalur investasi, pariwisata, hingga akses perjalanan luar negeri bagi warga Jember.
Bupati Jember, Fawait mengakui penerbangan ini menjadi capaian penting setelah sebelumnya Jember hanya terhubung dengan Jakarta. Dengan jalur baru ke Bali, ia menyebut mobilitas masyarakat akan jauh lebih efisien karena terhubung dengan lebih dari 15 rute lanjutan internasional.
“Ini bukan hanya membuka akses ke Bali, tapi ke berbagai negara. Warga Jember dan Tapal Kuda bisa menghemat waktu perjalanan ketika hendak ke luar negeri,” kata Fawait.
Ia menambahkan bahwa kehadiran rute baru ini diharapkan mendatangkan investor dan wisatawan yang melihat langsung potensi Jember dari udara.
Di kesempatan yang sama, Fawait juga menyinggung kondisi Bandara Notohadinegoro yang masih perlu dibenahi. Ia sempat berseloroh bahwa bandara ini “mirip balai desa atau puskesmas”, namun tetap mampu menghubungkan Jember dengan dua kota besar, Jakarta dan Bali.
“Pelan-pelan kami benahi. Targetnya, Jember menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di ujung timur Jawa,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Group, Daniel Putut Kuncoro, menyatakan penerbangan perdana Denpasar–Jember hanya memakan waktu sekitar 50 menit. Ia menyebut langkah ini menjadi komitmen Lion Group untuk membuka konektivitas daerah, termasuk dengan pesawat ATR 72 yang mampu mendarat di bandara-bandara kecil.
“Transportasi adalah penggerak ekonomi. Lion Group siap meningkatkan frekuensi penerbangan jika permintaan tinggi,” ujar Putut.
Ia juga menyinggung permintaan pemerintah daerah agar harga tiket tetap terjangkau. “Ini tantangan bagi kami, tetapi akan kami upayakan.”
Putut menambahkan, Bali sebagai hub penerbangan internasional menjadi peluang besar bagi Jember. Lion Group memiliki jaringan rute dari Bali menuju Australia, Malaysia, Turki, Korea, hingga Jepang.
“Turis asing dan investor bisa langsung melihat potensi Jember. Bahkan negara seperti Uzbekistan kini agresif melakukan penjajakan investasi,” katanya.
Soal keselamatan, Putut menegaskan bahwa keamanan penerbangan tetap menjadi prioritas utama Lion Group. Ia mencontohkan turbulensi yang sempat terjadi saat pendaratan di Jember. “Kalau tidak aman, kami tidak akan mendarat,” tegasnya.
Penerbangan perdana ini disambut antusias oleh masyarakat dan pemangku kepentingan. Fawait menutup sambutannya dengan komitmen mengembalikan kejayaan Jember. “Kalau Jember didesain sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, kami akan memperjuangkannya,” ujarnya.
Penulis : Mega





