Bacaini.id. Jember- Upaya panjang Kabupaten Jember membenahi sanitasi dan kesehatan lingkungan kembali mendapatkan pengakuan nasional. Pada Penganugerahan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Swasti Saba dan STBM Award 2025 di Auditorium Siwabessy, Kemenkes RI, Jember meraih dua penghargaan sekaligus, termasuk STBM Award Pratama kategori Terbaik Satu.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan diterima Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember, Rachman Hidayat.
“Jember dinilai berhasil menjalankan lima pilar STBM, mulai dari stop buang air besar sembarangan hingga pengelolaan limbah cair rumah tangga,” ujarnya pada Sabtu (29/11/2025).
Didorong Komitmen Nasional dan Kerja Lintas Sektor
Menkes RI memberi apresiasi kepada seluruh penerima penghargaan dan meminta daerah terus menguatkan sanitasi sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Maju 2045. Jember sendiri menjadi salah satu daerah yang aktif mendorong percepatan sanitasi melalui kolaborasi antar-OPD, pemerintah desa, hingga dunia usaha.
Capaian terbesar Jember adalah 100 persen desa berstatus Open Defecation Free (ODF) pada 2024. Status ini diraih setelah verifikasi ketat oleh tenaga sanitarian dan perangkat desa untuk memastikan setiap rumah tangga memiliki akses sanitasi layak. Pemanfaatan Dana Desa, dukungan Bappeda, Dinas PRKP–CK, Dinkes, DPMD, hingga bantuan CSR mempercepat pencapaian tersebut.
Progres Pilar Lain Masih Berjalan
Meski Pilar 1 telah tuntas, empat pilar STBM lainnya masih dikejar. Data terbaru menunjukkan:
Cuci tangan pakai sabun: 68,56 persen
Pengolahan air minum dan makanan: 65,16 persen
Pengelolaan sampah rumah tangga: 41 persen
Pengelolaan air limbah domestik: 46 persen
Angka tersebut mencerminkan kemajuan signifikan, namun pemerintah daerah terus mendorong percepatan agar seluruh pilar dapat berjalan merata di masyarakat.
Didukung Pembiayaan Sanitasi dan Wirausaha Lokal
Jember juga menyesuaikan arah pembiayaan sanitasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Forum CSR, Baznas, Dana Desa, serta lembaga keuangan seperti BMT-NU, PNM, dan BPR Jatim UMKM. Dukungan ini memungkinkan keluarga miskin dan rentan memperoleh akses perbaikan sanitasi melalui skema pinjaman terjangkau.
Model pembiayaan tersebut turut melahirkan wirausaha sanitasi lokal di desa-desa, sekaligus memperkuat rantai layanan sanitasi.
Edukasi Berkelanjutan dan Pendampingan Lapangan
Pemicuan lima pilar STBM menjadi fokus utama. Pelibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, natural leader, perguruan tinggi, dan media memperkuat edukasi perilaku hidup bersih dan sehat. Berbagai kegiatan—mulai advokasi lintas OPD, workshop pilar sanitasi, pelatihan wirausaha sanitasi, hingga pendampingan UNICEF—menguatkan kualitas implementasi di lapangan.
Program CSR turut membantu pembangunan MCK untuk 50 keluarga di Kelurahan Bintoro, sementara pembiayaan sanitasi dari lembaga keuangan membantu 87 keluarga di sejumlah kecamatan.
Pijakan untuk Target Lebih Besar
Pemkab Jember menegaskan capaian nasional ini bukan akhir, tetapi fondasi memperkuat sanitasi berkelanjutan. Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga keuangan diharapkan terus memperkuat sinergi untuk mewujudkan implementasi penuh lima pilar STBM dan peningkatan kualitas hidup warga.
Penulis : Mega





