Bacaini.ID, KEDIRI – Nama K.H. Ridwan Abdullah mungkin tidak setenar tokoh pendiri NU lainnya, tetapi jasanya begitu melekat dalam sejarah. Dialah kiai yang menciptakan logo Nahdlatul Ulama (NU), simbol bola dunia berwarna hijau dengan bintang sembilan yang mengelilinginya.
Kiai Ridwan lahir dan besar di Surabaya. Ia dikenal sebagai ulama yang tekun, kreatif, sekaligus visioner. Pada tahun 1927, menjelang Muktamar ke-2 NU di Surabaya, KH. Hasyim Asy’ari memberi amanah kepadanya untuk merancang sebuah lambang yang orisinil, tidak meniru simbol manapun, dan mampu mencerminkan kebesaran NU.
Dengan penuh kesungguhan, Kiai Ridwan melakukan istikharah sebelum menggambar. Hasilnya adalah logo yang kita kenal hingga kini, dengan ornamen; bola dunia, tali melingkar, dan bintang sembilan sebagai simbol para muassis NU.
Logo itu kemudian resmi digunakan dan menjadi ikon NU di berbagai kegiatan, dari muktamar hingga spanduk di pelosok desa.
Bayangkan, seorang kiai sederhana dari Surabaya mampu menciptakan karya visual yang bertahan hampir satu abad. Logo NU bukan hanya gambar, melainkan warisan budaya dan spiritual. Dari Surabaya hingga pelosok negeri, dari pesantren kecil hingga universitas besar, lambang itu terus hidup, mengingatkan kita pada perjuangan para ulama.
Penulis: Hari Tri Wasono





