KEDIRI – Wisata religi Goa Maria Poh Sarang sudah dibuka kembali. Setelah beberapa bulan tutup total, lokasi wisata yang berada di Desa Poh Sarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dibuka dengan terbatas.
Petugas informasi Poh Sarang, Yulius Santoso, mengatakan dibukanya kembali tempat ini hanya untuk jemaat yang rindu beribadah di gereja yang asri ini. “Setelah mendapat izin dari Keuskupan Surabaya, diputuskan membuka dua area, yang pertama Goa Maria untuk beribadah dan juga tempat penitipan abu,” kata Yulius kepada Bacaini.id, Sabtu 7 November 2020.
Dalam penerapannya, pengunjung yang datang harus memenuhi beberapa persyaratan yang ada. Selain pembatasan area yang sudah dibuka juga ada beberapa pembatasan lainnya. Syaratnya, harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Selain wajib masker, setiap pengunjung juga punya hand sanitizer.
Terkait prokes, pihak Poh Sarang telah menyediakan fasilitas seperti tempat cuci tangan, bilik penyemprotan desinfektan dan termograf untuk cek suhu tubuh. Setiap seminggu sekali juga dilakukan desinfeksi lokasi.
Selain itu pengunjung yang datang diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari dokter. “Jika tidak dari dokter, paling tidak surat keterangan dari ketua lingkungan asal pengunjung,” tegas Yulius.
Meski sudah dibuka untuk umum, pengunjung yang diijinkan masuk dibatasi untuk kategori usia 11 sampai 60 tahun. Pengunjung dengan usia di luar kategori akan diminta menunggu di pos masuk. Menurut Yulius, usia diluar kategori lebih rentan penyakit.
Selain itu pembatasan juga ditetapkan untuk jumlah jemaat. Yulius mengatakan jumlah jemaat yang diizinkan masuk dibatasi hanya 100 orang per hari. Itupun dengan pengawasan dan pemantauan di beberapa titik. “Intinya kami melakukan pendampingan dari jauh, terkait keterbatasan tenaga, kami lakukan komunikasi melalui HT,” jelasnya.
Goa Maria Pohsarang sudah dibuka sejak 1 Oktober 2020, dengan dua area beribadah untuk jemaat. Beberapa lokasi lain yang belum dibuka diantaranya, Jalan Salib, Pondok Rosario, Bukit Tabor dan Pendopo Emaus. Saat ini pengunjung yang datang masih terbatas pada jemaat dari sekitar Kediri saja.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW