Bacaini.ID, KEDIRI – Sebanyak 20 band di Kota Kediri tampil memukau dalam gelaran Band Tribute Competition 2025 di Lapangan Ngronggo, Minggu, 16 November 2025. Mereka membawakan lagu-lagu dari band tanah air dan manca sebagai penghormatan atas dedikasi dalam bermusik.
Penampilan para musisi Kediri ini cukup menarik. Bukan saja kemampuan musikalitas mereka yang hebat, tetapi penampilan dan aksi panggung yang mengadaptasi penampilan musisi aslinya.
Salah satu penampil yang mengundang perhatian adalah JP Band. Grup band ini digawangi oleh Panji (vokal), Eky “Sabtupahing” (keyboard), serta additional player Rheza Eka(guitar), Radix Gandi (bass), dan Refa Abelino (drum).
Dengan aransemen dan komposisi musik yang megah, JP Band membawakan lagu Kla Project yang abadi, seperti Yogyakarta, Gerimis, dan Romansa. Penampilan dan aksi panggung mereka juga menirukan Katon, Lilo, dan Adhi dalam memainkan alat musik.
Eky, komposer JP Band, mengaku cukup rumit dalam menduplikasi komposisi musik Kla Project. “Mereka sangat teliti dan detil dalam menyusun materi, sehingga pantas disebut maestro musik Indonesia,” kata Eky.

Sebagai pemain sekaligus Ketua Panitia, Eky mengapresiasi penampilan para band dan musisi yang tampil all out dalam pertunjukan kemarin. Ia juga berterima kasih kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri yang telah mendukung event ini.
Pertunjukan ditutup dengan penampilan band rock Sabtupahing yang membawakan lagu-lagu legendaris milik GodBless, menutup malam dengan dentuman energi dan nostalgia.

Kediri, Kota Rock yang Tak Pernah Mati
Kediri bukan hanya kota tahu dan sejarah Panjalu. Di balik gemuruh industri dan tradisi, kota ini juga dikenal sebagai salah satu titik lahirnya musisi rock tanah air. Sejak era 1980-an, Kediri telah melahirkan banyak band rock lokal yang berani tampil beda, dari panggung pasar malam hingga festival nasional.
Studio musik pinggiran dan lapangan terbuka menjadi saksi tumbuhnya komunitas musik cadas yang membentuk identitas anak muda Kediri. Nama-nama seperti Sabtupahing, CB Band, Mushrom, dan band lainnya menjadi bagian dari sejarah panjang rock lokal yang terus bergema.
Dengan semangat tribute dan regenerasi, Band Tribute Competition 2025 bukan sekadar ajang musik, tapi juga pengakuan atas Kediri sebagai kota yang melahirkan semangat rock Indonesia.
Penulis: Hari Tri Wasono





