Bacaini.ID, KEDIRI – Seorang pecinta binatang mamalia asal Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota Kediri, Jawa Timur sukses menjadi peternak binatang yang tak biasa. Dialah Galuh Ego Setiawan, seorang peternak musang jenis pandan. Saat ini, pria berusia 35 tahun ini setiap bulannya bisa meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.
Budidaya hewan tak biasa dilakoni Galuh Ego sejak tahun 2017 ini bermula dari ketertarikannya terhadap hewan eksotis. Dalam perjalanannya mengembangbiakkan musang ini, Galuh tidak sepenuhnya berjalan mulus, namun butuh perjuangan ekstra, terlebih sebelumnya Galuh harus kehilangan uang hingga ratusan juta ketika beternak 65 ekor musang, namun 50 ekor musangnya mati akibat serangan virus.
“memang sejak dulu suka musang, karena corak motifnya bagus dan potensi penjualannya bagus. Sempat pernah ternak 65 ekor musang, tapi tinggal 15 yang 50 mati karena terserang virus,” katanya.
Dari pengalaman pahit itu, ia jadikan pembelajaran hingga akhirnya berhasil meraup cuan dari hobi yang ia gemari. Sebelum bisa menikmati hasil cuan dari pembiakan musang, Galuh banyak belajar. Butuh waktu sekitar empat tahun untuk memahami karakteristiknya, mulai dari makanan-makanan yang baik untuk perkembangannya, siklus kehidupannya hingga sarana-sarana penunjang pengembangbiakan.
“Bagaimana agar musang itu tidak stres, jadi harus diperhatikan dengan jeli. Pada dasarnya semua itu harus didasari dengan hobi, jika tidak akan terasa berat,” tambahnya.
Saat ini Galuh memiliki 17 ekor musang pandan dengan jumlah indukan sebanyak 13 induk. Dalam sebulan rata-rata peternakannya bisa menghasilkan anakan kisaran 2 sampai 4 ekor dari total peliharaannya. Menurutnya, anakan musang miliknya dihargai mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta, bahkan untuk corak atau motif pied harganya bisa lebih mahal lagi dengan usia 1 sampai 3 bulanan.
“Jadi kalau motifnya unik seperti pied harga bisa mencapai Rp25 juta – Rp50 juta per ekor saat berusia 2-3 bulan,” jelasnya disela-sela memberi makan musang.
Angka itu terlihat fantastis, namun bagi Galuh terbilang realistis mengingat untuk pakannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi makanan tambahan seperti lele yang bisa menghabiskan sekitar 5 kg tiap bulannya.
Dari ternak hewan tak seperti pada umumnya itu Galuh berhasil membuktikan bahwa dari hobi bisa menghasilkan pundi-pundi rezeki. Lewat kepiawaiannya, ia sukses mengembangbiakkan musang dengan nuansa apik hingga dilirik banyak konsumen. Ia-pun mengaku bakal mengembangkan usaha yang ia rintis bersama istrinya itu. Terlebih pangsa pasar untuk usahanya itu masih terbuka lebar dan minim pesaing. Potensi itu didukung dengan banyaknya event atau kontes sehingga menambah daya pikat konsumen.
“Saat ini pembelinya melalui media sosial dan sudah tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, inginnya kedepan bisa menjual hingga ke luar negeri, saat ini sedang mengurus perijinannya,” pungkasnya.
Penulis : A.K Jatmiko
Editor : Hari Tri Wasono





