Ringkasan Berita
- Gluten free sedang menjadi tren gaya hidup sehat yang viral di media sosial
- Tren gluten free adalah diet sehat tanpa protein alami dari biji-bijian seperti gandum
- Jajanan tradisional seperti cenil, klepon dan getuk lindri menjadi pilihan dalam tren gluten free
Bacaini.ID, KEDIRI – Istilah gluten free atau bebas gluten makin sering muncul di media sosial, label makanan, hingga menu restoran modern.
Banyak orang mulai menganggap bahwa diet bebas gluten adalah gaya hidup yang lebih sehat, bahkan dianggap cara untuk detoks tubuh.
Terkini, snack tradisional Indonesia naik kelas dengan tren snack gluten free karena dianggap sebagai kudapan bebas gluten yang lebih sehat.
Caption ‘Traditional Indonesian Snack, Gluten Free’, digunakan puluhan ribu warganet di platform X, disertai unggahan foto jajanan tradisional seperti lupis, cenil, klepon, talam, getuk lindri dan masih banyak lagi.
Boomingnya jajanan modern beberapa tahun terakhir seperti aneka dessert dan beragam cake khas Jepang dan Eropa, seperti menghadapi titik balik.
Mengenal Gluten dan Alasan Banyak yang Menghindarinya
Gluten merupakan sejenis protein alami yang terdapat dalam biji-bijian seperti gandum, barley (jelai), dan rye (sejenis gandum hitam).
Protein ini berperan penting dalam memberikan tekstur kenyal pada roti, mi, atau kue yang berbahan dasar tepung terigu.
Jadi, roti empuk atau donat yang lembut, semua berkat gluten.
Namun, tidak semua tubuh manusia dapat menerima gluten dengan baik. Pada orang yang mengidap penyakit Celiac, gangguan autoimun langka, konsumsi gluten bisa memicu reaksi serius pada usus halus dan menghambat penyerapan nutrisi.
Selain itu, ada juga kelompok yang mengalami non-celiac gluten sensitivity, di mana konsumsi gluten menimbulkan gejala seperti kembung, lelah, dan sakit kepala, walau tidak separah penderita Celiac disease.
Karena alasan-alasan inilah, gaya hidup gluten-free mulai diminati, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki gangguan tersebut, dengan alasan tubuh terasa lebih ringan dan sehat.
Makanan Gluten-Free, Sudah Eksis Sejak Dulu di Nusantara
Makanan gluten-free berarti makanan yang tidak mengandung protein gluten sama sekali. Artinya, bahan seperti gandum, terigu, dan jelai digantikan oleh sumber karbohidrat lain seperti beras, singkong, jagung, sagu, kentang, atau tepung beras ketan.
Uniknya, bahan-bahan tersebut justru sudah digunakan secara turun-temurun dalam kuliner tradisional Indonesia.
Banyak camilan khas Nusantara sebenarnya telah menjadi bagian dari gaya hidup bebas gluten sejak lama.
Berbagai makanan asli Nusantara, menggunakan bahan-bahan lokal bebas gluten secara alami. Tak terkecuali aneka jajanan tradisional warisan leluhur yang menggunakan bahan tanpa tepung terigu.
Indonesia kaya akan bahan-bahan pangan yang beberapa diantaranya diolah menjadi tepung untuk kebutuhan sehari-hari.
Tepung-tepungan asli Indonesia misalnya tepung beras, ketan, jagung, pati dan lainnya, menjadi bahan baku makanan yang ternyata lebih sehat.
Snack Gluten Free Asli Indonesia
Beberapa contoh camilan tradisional Indonesia yang secara alami bebas gluten antara lain:
• Klepon dan onde-onde, dibuat dari tepung ketan dan berisi gula merah atau kacang hijau.
• Getuk dan tiwul, berbahan dasar singkong yang direbus, dihaluskan, lalu dicampur kelapa parut. Di beberapa daerah, tiwul menjadi pengganti nasi.
• Kue lapis dan serabi, yang terbuat dari tepung beras dan santan.
• Lempok durian dan wajik ketan, dua camilan khas Sumatera dan Jawa yang sama-sama berbahan ketan dan gula.
• Rempeyek kacang atau teri, banyak dibuat dari tepung beras, bukan terigu.
Hampir semua makanan di atas tidak mengandung gandum sama sekali, sehingga secara alami aman bagi mereka yang menjalani diet bebas gluten.
Bahkan, jajanan seperti getuk lindri atau cenil kini mulai dikemas modern dan dijual secara daring dengan label ‘gluten-free traditional snack’ untuk menarik pasar global.
Manfaat Kesehatan dari Diet Gluten-Free
Meski awalnya diet bebas gluten hanya diperuntukkan bagi penderita Celiac disease, kini banyak orang yang mengaku merasakan manfaat setelah mengurangi konsumsi gluten.
Beberapa manfaat yang sering dilaporkan antara lain:
• Pencernaan lebih baik, karena bahan seperti singkong, ketan, dan beras mudah dicerna.
• Energi tubuh terasa stabil, tanpa lonjakan gula darah mendadak seperti pada makanan olahan berbahan terigu.
• Kulit lebih bersih, terutama bagi mereka yang sebelumnya mengalami reaksi alergi ringan terhadap gluten.
• Mengurangi perut kembung, karena sistem pencernaan tidak ‘bekerja keras’ memroses gluten.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa tidak semua makanan bebas gluten otomatis sehat. Banyak produk modern gluten-free yang justru tinggi gula atau lemak. Tak terkecuali jajanan tradisional.
Karenanya, pilihan terbaik tetap makanan alami yang minim proses. Camilan tradisional menggunakan bahan segar dan lokal, namun jika ingin lebih sehat, tetap batasi konsumsi dan hindari gula berlebihan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif