Ringkasan berita:
- Video Ari Lasso membentak kekasihnya menjadi perhatian publik
- Publik terkejut dengan sikap Ari Lasso yang temperamen
Bacaini.ID, KEDIRI – Penyanyi Ari Lasso menjadi perbincangan publik setelah sikapnya terhadap pasangan dinilai temperamen. Reaksi emosional yang dianggap meledak-ledak memicu berbagai spekulasi, mulai tudingan karakter keras hingga asumsi tentang ketidakstabilan emosi.
Namun, sebelum kita larut dalam penilaian, ada baiknya memahami sikap temperamental, atau ekspresi dari temperamen koleris yang sering disalahartikan?
Menurut dr. Gracia Fensynthia dikutip dari laman alodokter, temperamen adalah sifat bawaan yang membentuk cara seseorang merespons dunia, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif.
Sementara temperamental merujuk pada kondisi emosional yang mudah berubah secara drastis, seperti mudah marah atau tersinggung karena pemicu eksternal.
Dengan kata lain, temperamen adalah fondasi kepribadian, sedangkan temperamental adalah ekspresi emosi yang bisa bersifat situasional.
Temperamen Koleris
Temperamen koleris adalah salah satu dari empat tipe temperamen klasik (sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis). Individu koleris dikenal dengan karakteristik berikut:
- Dominan dan tegas, cenderung mengambil kendali dalam situasi sosial dan profesional.
- Berorientasi pada tujuan, sangat fokus pada hasil dan efisiensi.
- Cepat berpikir dan bertindak, tidak suka berlama-lama dalam ambiguitas.
- Rentan terhadap ledakan emosi karena dorongan kuat untuk mencapai tujuan. Mereka bisa frustrasi jika menghadapi hambatan atau ketidakjelasan.
- Kurang sabar terhadap kelembutan atau kompromi. Dalam hubungan, ini bisa terlihat sebagai sikap keras atau tidak peka.
Dalam dunia seni dan hiburan, tipe koleris sering kali menjadi pemimpin kreatif, penggerak proyek, dan figur yang berani mengambil risiko. Namun, sisi gelapnya adalah kecenderungan untuk terlihat “temperamental” jika tidak dipahami dalam konteks temperamen mereka.
Sebagai musisi yang telah melewati berbagai fase kehidupan, dari perjuangan pribadi hingga pencapaian profesional, Ari Lasso menunjukkan banyak ciri koleris:
- Konsistensi dalam berkarya dan memimpin panggung.
- Keberanian dalam menyuarakan pendapat, bahkan jika kontroversial.
- Ketegasan dalam memilih arah karier dan kolaborasi.
Jika benar Ari Lasso memiliki temperamen koleris, maka ekspresi emosionalnya bukan semata-mata “kemarahan,” melainkan bentuk komunikasi yang tegas, langsung, dan kadang tidak dibungkus dengan diplomasi.
Penulis: Hari Tri Wasono