Bacaini.ID, JEMBER – Di balik ribuan kotak makan bergizi yang keluar dari Dapur MBG Wonoasri, ada kisah sederhana tapi penuh makna dari para relawan. Mereka bekerja di balik layar, memastikan setiap alat makan steril sebelum digunakan kembali.
Dua di antaranya adalah Misiati (50) dan Dwi Sugiarti (31) — ibu rumah tangga yang kini punya kesibukan baru sebagai pencuci piring relawan MBG.
Setiap hari, Misiati bergelut dengan tumpukan ompreng bekas makan anak-anak sekolah. Bersama 13 rekannya, ia mencuci ribuan peralatan makan dengan standar ketat.
“Empat kali bilas, dijemur, lalu masuk oven 400 derajat selama 5 menit, lanjut 200 derajat selama 8 menit. Harus steril, karena ini buat ribuan anak,” jelasnya sambil tersenyum, pada Senin (29/9/2025).
Baginya, pekerjaan ini lebih dari sekadar rutinitas. Selain menambah penghasilan, ia merasa bangga bisa ikut berkontribusi.
“Dua anak saya kuliah, jadi senang bisa bantu keluarga dan ikut program yang bermanfaat,” katanya.
Cerita serupa datang dari Dwi Sugiarti. Ibu muda dua anak ini dulunya hanya fokus mengurus rumah. Kini, ia menemukan lingkungan baru yang memberi semangat berbeda.
“Awalnya coba daftar karena ingin kegiatan. Ternyata lolos, dapat teman baru, dan rasanya bermanfaat banget,” ujarnya.
Setiap hari, para relawan mulai bekerja sejak pukul 12 siang hingga semua pekerjaan rampung. Di hari pertama, dapur MBG Wonoasri langsung menyiapkan 1.450 paket makanan bergizi untuk siswa di Kecamatan Tempurejo.
“Capek sih, tapi terbayar karena tahu hasil kerja kita bermanfaat buat banyak orang,” kata Dwi sambil tersenyum, tangan masih penuh busa sabun.
Bagi mereka, MBG bukan cuma program gizi, tapi juga pintu harapan baru. Tempat di mana para ibu rumah tangga bisa berdaya, bersosialisasi, dan berkontribusi untuk masyarakat sekitar.
Penulis : Mega





