Bacaini.ID, Jember– Wajah sumringah terpancar dari para guru ngaji di Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kamis (3/10/2025) siang. Mereka tampak lega setelah menerima insentif yang disalurkan langsung di balai desa setempat. Pola penyaluran baru ini dinilai lebih efektif karena memudahkan para penerima tanpa harus jauh-jauh antre di bank.
Penyaluran kali ini merupakan bagian dari program Pemerintah Kabupaten Jember yang kembali mencairkan insentif bagi guru ngaji, modin, dan pengajar kitab non-muslim tahun 2025. Setiap penerima mendapatkan dana sebesar Rp1,5 juta.
Prosesnya berlangsung cepat dan tertib. Penerima hanya perlu menandatangani kwitansi dan langsung menerima uang tunai tanpa potongan. Dalam waktu tak lebih dari lima menit, mereka bisa membawa pulang haknya.
Kepala Desa Kemiri, Baidowi, mengatakan pola penyaluran di kantor desa terbukti lebih efisien dibandingkan sistem sebelumnya yang mengharuskan guru ngaji datang ke bank.
“Sekarang lebih mudah, mereka tidak perlu antre lama di bank. Cukup datang ke balai desa sesuai jadwal,” ujarnya.
Di Desa Kemiri sendiri, sebanyak 84 penerima mendapatkan insentif pada tahap kali ini. Jumlah tersebut merupakan kelanjutan dari penyaluran tahap pertama yang telah dilakukan sebelumnya.
Baidowi berharap program ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Menurutnya, insentif ini sangat membantu para guru ngaji yang selama ini mengabdikan diri mendidik generasi tanpa pamrih.
“Kerja mereka luar biasa, mengajar tanpa batas waktu. Sudah seharusnya pemerintah memberi apresiasi,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Jember, menegaskan bahwa sistem penyaluran langsung di balai desa merupakan strategi untuk mempercepat distribusi sekaligus memastikan seluruh penerima mendapatkan haknya tanpa kendala administratif.
“Kami ingin penyaluran berjalan cepat, tepat, dan tanpa potongan. Dengan digelar di desa, penerima tak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi atau antre lama di bank,” jelasnya, Kamis (3/10/2025)
Ia juga menyebutkan, program insentif ini adalah bentuk perhatian Pemkab Jember terhadap para tokoh agama yang selama ini berperan penting dalam pembinaan akhlak dan moral masyarakat.
“Guru ngaji adalah ujung tombak pendidikan karakter. Insentif ini bentuk apresiasi atas dedikasi mereka,” tandasnya.
Dengan sistem yang lebih dekat dan cepat ini, pemerintah berharap semangat para guru ngaji terus terjaga dan mampu memperkuat peran mereka dalam membangun masyarakat religius di Kabupaten Jember.
Penulis : Mega





