Bacaini.ID, JOMBANG – Seseorang mengaku sebagai Bupati Jombang Warsubi dan meminta uang kepada Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Cholil Hasyim.
Melalui saluran telepon, si pengaku Bupati Jombang, kata Cholil Hasyim beralasan untuk program pengembangan ekonomi dan koperasi.
Besaran uang yang diminta sebesar Rp 35 juta. Kata pengaku Bupati Jombang untuk biaya jasa seseorang yang telah melobi ke pemerintah pusat.
“Bilangnya, kalau bukan saya siapa lagi bisa dimintai tolong,” ungkap Cholil Hasyim yang juga mantan Wakil Rektor Undar Jombang Sabtu (27/9/2025).
Uang Rp 35 juta diminta ditransfer ke rekening BCA atas nama Reza Pahlevi. “Setelah ngasih nomor rekening, saya diminta langsung mentransfer,” lanjut Cholil Hasyim.
Peristiwa percobaan penipuan itu terjadi pada Kamis (25/9/2025) siang. Sehari setelah Dewan Pendidikan melakukan audiensi dengan Bupati Jombang, Warsubi.
Cholil Hasyim tiba-tiba mendapat telepon melalui WA yang sebelumnya berkirim pesan dari Kantor Bupati Jombang.
Dalam percakapan via telepon WA, penelpon memperkenalkan diri sebagai staf dari rumah dinas Bupati Jombang.
Penelpon meminta waktu Cholil Hasyim sekitar setengah karena Bupati Jombang Warsubi yang akan bicara langsung.
“Dia mengatakan, Pak Bupati mau berbicara langsung dengan saya. Saya diminta stay karena akan segera ditelepon,” kata Cholil Hasyim.
Satu jam kemudian ada telpon masuk dengan nomor lain yang mengaku sebagai Bupati Warsubi. Suaranya mirip. Juga gaya komunikasinya.
Perbincangan yang diawali basa-basi melebar soal laporan kinerja dan rencana strategis Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang.
“Yang disampaikan itu hampir sama dengan pembicaraan kita dengan Abah Bupati waktu audiensi,” ungkap Cholil Hasyim.
Cholil Hasyim mulai curiga ada yang tidak beres ketika ada permintaan uang Rp 35 juta. Dewan pendidikan juga diminta bersabar.
Kata pengaku Bupati Jombang nantinya akan ada anggaran Rp 200 juta untuk Dewan Pendidikan setelah anggaran pusat turun.
Cholil Hasyim memutuskan mengakhiri sambungan telepon karena yang dibicarakan sudah tidak masuk akal. Ia meyakini bukan Bupati Jombang.
“Karena sudah tidak masuk akal dan ada indikasi penipuan, langsung saya matikan (sambungan) teleponnya,” ujar Cholil Hasyim.
Cholil Hasyim sudah mengonfirmasi ke rumah dinas Bupati Jombang dan dipastikan tidak ada nama staf seperti orang yang pertama menghubunginya.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif