Bacaini.ID, KEDIRI – Gerakan brave pink hero green lagi ramai di media sosial (medsos).
Pengguna media sosial di Indonesia ramai-ramai mengganti foto profil mereka dengan tone warna merah muda dan hijau.
Gerakan warganet ini sebagai bentuk dukungan pada aksi masyarakat yang melakukan protes pada DPR dan pemerintah beberapa hari terakhir.
Gerakan bernama ‘brave pink hero green’ ini menjadi simbol keberanian dan solidaritas dari rakyat untuk rakyat yang digaungkan para influencer di media sosial.
Melalui 17+8 Tuntutan Rakyat, warganet menyuarakan kegelisahan mereka.
Makna Simbol Brave Pink Hero Green
Penggunaan warna merah muda dan hijau sebagai simbol perlawanan masyarakat melalui media sosial, terinspirasi dari orang-orang yang dianggap pahlawan dalam pergerakan tuntutan yang terjadi.
Warna pink diambil dari warna jilbab seorang ibu paruh baya yang viral berdiri di depan aparat saat demonstrasi besar-besaran terjadi di wilayah Jakarta.
Ibu Ana, satu-satunya perempuan yang berani berdiri di barisan demonstran ketika bentrok terjadi.
Dengan pakaian rumahan dan jilbab berwarna merah muda, Ibu Ana viral di media sosial memukul barisan aparat keamanan dengan bambu berujung bendera Merah Putih.
Keberaniannya melawan aparat yang bertindak represif saat terjadi demontrasi, menjadi inspirasi gerakan perlawanan di media sosial.
Sementara warna hijau, merupakan warna yang diambil dari helm dan jaket driver ojek online yang gugur, Affan Kurniawan.
Affan Kurniawan yang meninggal dunia saat terjadi chaos, menjadi simbol harapan dan kekuatan yang tumbuh dari kehilangan.

17+8 Tuntutan Rakyat, Bersuara di Media Sosial
Brave Pink Hero Green berjalan seiring dengan tuntutan dari warganet yang mewakili masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Bermula dari video viral akun instagram diaspora Indonesia, Salsa, yang menantang anggota DPR Syahroni untuk berdebat.
Berkembang menjadi video-video kritik dan ajakan pada masyarakat untuk kritis pada kebijakan pemerintah.
Sementara itu, para influencer seperti Jerome Polin, Ferry Irwandi dan lainnya, juga terus bersuara mengkritisi kondisi sosial politik Indonesia yang sedang memanas.
Dari akun-akun para influencer inilah, warganet menyuarakan pikiran mereka yang kemudian dirangkum menjadi 17+8 Tuntutan Rakyat.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif