• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, August 24, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Laela, Gadis Disabilitas Penyemangat Sesama

ditulis oleh redaksi
29/10/2020
Durasi baca: 2 menit
563 30
0
Laela, Gadis Disabilitas Penyemangat Sesama

 

KEDIRI – Menjadi penyandang disabilitas tak lantas membuat Laela Nadliffah Sutiono pasif. Dalam keterbatasannya, ia menulis dan merilis buku berjudul ‘Melodi Cinta PPL’ yang menarik kekaguman banyak orang.

Dalam buku tersebut, perempuan 24 tahun itu menceritakan kisah persahabatan anak-anak difabel yang berada di Rehabilitasi Centrum (RC) Prof. Dr. Soeharso Surakarta, dengan mahasiswa yang melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). “Buku itu menceritakan persahabatan anak-anak di RC, dengan mahasiswa yang sedang PPL,” katanya, 28 Oktober 2020.

Laela juga menyebut, kisah yang ditulis merupakan kisah nyata yang dialaminya saat berada di panti. “Cerita ini saya tulis karena dulu melihat banyak PPL disana, dan teman2 penyandang difabel merasa takut kepada mahasiswa PPL,” ceritanya pada bacaini.

Saat itu, Laela merasa kasihan dengan mahasiswa PPL yang sangat kesulitan ketika berkomunikasi dengan penyandang difabel. Menurutnya, teman-teman difabel merasa trauma dan khawatir, jika PPL menyalahgunakan privasi mereka.

Dengan alasan itulah, Laela merasa simpati, kemudian mulai mendekati PPL. Akhirnya saat sudah dekat dengan mahasiswa, apa yang dikhawatirkan teman-temannya terbukti salah. “Ternyata ya semua sama saja, mereka sangat baik, saya malah bisa bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dengan mereka, dan sejak itu saya lebih dekat dengan mahasiswa PPL,” cerita Laela.

Laela berharap, kisahnya di dalam buku bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman penyandang disabilitas yang lain. “Semoga buku ini bisa bermanfaat untuk semua kawan-kawan penyandang disabilitas lainnya khususnya di Kediri,” ungkapnya.

Selain bercerita soal buku, kepada Bacaini.id, perempuan yang kini tinggal di Desa Gogorante itu juga menceritakan semua kisah pilu yang dirasakannya sejak usia 3 tahun. Diusia yang masih sangat dini, dengan keterbatasan yang dimilikinya, Laela harus ditinggal ibunya yang meninggal karena sakit.

Setelah kematian ibunya, Laela tinggal bersama ayah dan juga adiknya. Selain itu, Laela juga dekat dengan kakek dan neneknya yang tinggal di Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Laela terpaksa dititipkan disana ketika bapaknya harus bekerja.

Sejak ditinggal ibunya, ayah menjadi sosok segalanya untuk Laela. Ayah menjadi salah satu faktor kepercayaan dirinya. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama. Beberapa tahun setelah ditinggal ibunya, ayah Laela meninggal setelah mengalami kecelakaan.

Saat itulah, Laela mengalami depresi berat. Dari mulai menangis setiap hari, sampai merasa ingin mengakhiri hidup. Karena itulah, keluarga lain mendorongnya untuk melakukan rehabilitasi.

Keluarga yang mendorong Laela untuk melakukan rehabilitasi, salah satunya adalah bibinya yang merupakan adik dari ayahnya. Tidak langsung bisa menerima ucapan bibinya Laela malah merasa bahwa bibi dan keluarga yang lain ingin membuangnya.

Untungnya keluarga tidak berhenti meyakinkannya. Hingga akhirnya Laela mau menurut apa kata bibinya. Diantar bibi dan didampingi Dinas Sosial, Laela berangkat menuju Surakarta, untuk melakukan rehabilitasi di Rehabilitasi Centrum R.C Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Disanalah kehidupan baru Laela dimulai.

Di RC Laela bertemu dengan banyak penyandang difabel yang lain. Saat itulah Laela merasakan keajaiban Tuhan bahwa manusia tidak ada yang sempurna. “Saya memang diciptakan berbeda, untuk berdiri terlalu lama saja kaki saya terasa sakit, tapi pikiran saya tidak, saya merasa bersyukur,” katanya.

Bahkan ketika ada temannya yang merasa kesulitan, dia juga ikut membantu. Selain itu disana dia melakukan sekolah kesetaraan, paket C. Karena Laela berhenti sekolah ketika masuk SMA. Tidak hanya itu, Laela juga mengikuti semua kegiatan ekstrakurikuler yang ada di RC. “Saat itulah saya merasa lebih percaya diri,” kenangnya.

Setelah pulang dari rehabilitasi, Laela memang masih perlu waktu untuk beradaptasi dengan berbagai kenyataan di luar. Setelah vakum selama dua tahun, Laela mulai bisa menentukan jalan hidupnya. Saat ini dia mulai mengikuti beberapa organisasi yang bergerak untuk penyandang disabilitas.

Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: difabelHari Sumpah Pemuda
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tajemtra Jadi Bukti Warga Jember Tak Pernah Lelah Berjuang

Tajemtra Jadi Bukti Warga Jember Tak Pernah Lelah Berjuang

Jepang menciptakan parfum aroma kepala bayi

Jepang Ciptakan Parfum Aroma Kepala Bayi Untuk Redakan Stres

Lepas Peserta Tajemtra 2025, Bupati Fawait Ingatkan Jangan Tinggalkan Salat

Lepas Peserta Tajemtra 2025, Bupati Fawait Ingatkan Jangan Tinggalkan Salat

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    706 shares
    Share 282 Tweet 177
  • Perempuan Tewas di Kos Blitar: Minta Dihamili Malah Dianiaya

    700 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15503 shares
    Share 6201 Tweet 3876
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16606 shares
    Share 6642 Tweet 4152
  • Perempuan Muda Tewas di Kamar Kos Blitar, Korban Pembunuhan?

    716 shares
    Share 286 Tweet 179

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist