Bacaini.ID, KEDIRI – Sosok Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio menjadi sorotan publik usai memparodikan DJ sound horeg sebagai respon atas kritik masyarakat terhadap aksi joget anggota DPR. Simak perjalanan karir politisi asal Nganjuk, Jawa Timur ini.
Politisi bernama asli Eko Hendro Purnomo ini lahir di Tanjunganom, Nganjuk pada 30 Desember 1970. Eko memulai kariernya di dunia hiburan sejak remaja. Ia membentuk grup lawak Seboel saat SMA, lalu meraih ketenaran nasional lewat grup Patrio bersama Parto dan Akri.
Grup ini menjadi ikon komedi televisi Indonesia era 1990-an hingga 2000-an. Selain melawak, Eko juga dikenal sebagai presenter berbagai acara hiburan dan talk show, hingga menjadikannya salah satu entertainer paling populer di Indonesia.
Eko mulai terjun ke dunia politik pada Pemilu 2009 dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jakarta I. Ia terpilih empat periode berturut-turut (2009–2024), dan kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, posisi strategis yang menempatkannya di jantung pengambilan keputusan partai.
Sebagai politisi, Eko dikenal aktif di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda, olahraga, dan pariwisata. Ia juga kerap tampil dalam kampanye partai dengan gaya khas yang menggabungkan humor dan hiburan.
Pada Sidang Tahunan MPR 2025, Eko Patrio menjadi sorotan setelah terekam berjoget di tengah acara resmi kenegaraan. Aksi tersebut menuai kritik publik yang menilai sikapnya tidak sensitif terhadap situasi bangsa. Alih-alih meredam, Eko mengunggah video parodi DJ sound horeg sebagai respons, yang justru mempertebal kesan bahwa ia “mengejek” kritik masyarakat.
Gelombang protes di media sosial pun muncul, menyebut Eko tidak pantas bertingkah seperti itu sebagai wakil rakyat. Ia kemudian menyampaikan permintaan maaf, menyatakan bahwa tidak ada maksud buruk di balik aksinya. Namun, insiden ini membuka diskusi lebih luas tentang etika politik, representasi publik, dan batas antara hiburan dan tanggung jawab kenegaraan.
Penulis: Hari Tri Wasono