KEDIRI – Sepuluhan pemuda-pemudi di Kediri membuat sebuah komunitas bernama Fasilitasi Belajar Berbasis Kebutuhan Masyarakat (Fajar Berkemas). Mereka berkumpul melakukan kegiatan sosial, di desa terisolir di Afdeling Damarwulan, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
“Disitu lokasinya masih terisolir, listriknya memakai genset, tidak ada sinyal telepon seluler. Anak-anak jauh dari fasilitas umum wifi untuk pembelajaran,“ jelas Direktur Program, Fajar Berkemas, Rino Hayyu Setyo kepada Bacaini.id, Rabu, 28 Oktober 2020.
Rino mengatakan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitasnya berjalan setiap Hari Minggu. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan yakni menemani anak-anak belajar, dan melakukan pengecekan kesehatan untuk orang-orang yang telah berumur.
“Untuk anak-anak, mereka punya hak untuk belajar banyak dimasa pandemi yang sudah sekian bulan ini,” kata Rino.
Rino menyebut, tindakan nyata pemuda diperlukan untuk membantu anak-anak di daerah terisolir, agar mereka tetap bisa belajar dengan benar. “Kami hanya ingin hak anak untuk belajar tetap terjamin, jadi kami temani mereka mengerjakan tugas sekolah dan bermain dengan media apa saja yang ada di Damarwulan, ya kayak batu, daun, bunga, pohon, itu media yang kami gunakan,” terang Rino.
Dia juga mengatakan, saat ini pembelajaran dilakukan dengan sistem daring, akan tetapi daerah tersebut tidak terjangkau sinyal, bahkan listrik pada pagi hingga sore hari. Sedangkan pada malam hari, 18 KK di Damarwulan dapat menikmati listrik dengan genset. “Kondisi inilah yang kami nilai perlu ada fasilitasi belajar ke lokasi tersebut,” imbuhnya.
Tak hanya itu, lokasi ini sekitar dua sampai tiga kilometer dari pusat Kecamatan Puncu. Bahkan medan jalannya hanya tanah di pinggir aliran lahar Kelud. Adanya kesulitan infrastruktur tersebut membulatkan tekad relawan Fajar Berkemas untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Selama satu bulan mengabdi, untuk menemani anak belajar dan bermain, relawan Fajar Berkemas juga memberikan layanan cek kesehatan untuk semua warga di sana. Untuk personel, kata Rino, relawan berasal dari kumpulan mahasiswa berbagai jurusan di Kabupaten Kediri. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada warga sekitar. Khususnya, bagi anak-anak untuk terus mengenyam pendidikan.
“Yang terpenting keyakinan dan konsistensi kami untuk menamani mereka. Dan dalam kondisi sulit, anak-anak tetap bisa bermimpi dan mendapatkan hak pendidikan. Semoga mereka dapat menjebol langit-langit mimpinya,” pungkasnya.(Karebet)