Bacaini.ID, KEDIRI – Nasgitel adalah akronim dari Panas, Legi, Kentel. Sering didengar saat nongkrong di warungan angkringan Solo.
Nasgitel adalah cara penyajian teh khas Solo yang sudah melegenda sejak dulu.
Artinya, tehnya yang disajikan panas mengepul, manis pekat, dan kental rasa tehnya.
Nasgitel bukan sekadar minuman pelepas dahaga. Melainkan bagian dari tradisi sosial masyarakat Solo.
Di balik segelas teh ini ada nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan keramahan khas wong Solo.
Sejarah Nasgitel: Dari Keraton Hingga Warung Pinggir Jalan
Kebiasaan minum teh di Solo sudah ada sejak era Kasunanan dan Mangkunegaran.
Dulu, teh menjadi bagian dari budaya perjamuan di lingkungan keraton.
Berbeda dengan tradisi minum teh di Jawa Barat yang lebih ringan. Teh Solo punya ciri khas rasa yang pekat dan manis sekali.
Menurut Sejarawan UNS (Universitas Sebelas Maret), Dr. Djoko Suryo, kebiasaan minum teh manis pekat ini muncul di kalangan masyarakat setelah produksi teh rakyat mulai berkembang pada abad ke-19 di Jawa Tengah.
Harga teh yang murah dan mudah didapat membuat kebiasaan minum teh makin populer di kalangan masyarakat Solo hingga sekarang.
Di banyak warung tradisional, bahkan hingga hotel dan restoran kekinian, menu Nasgitel hampir pasti selalu ada.
Saat ini, teh Nasgitel juga sering dihadirkan dalam konsep yang lebih modern, seperti di café atau kedai teh urban yang mengusung tema heritage.
Nasgitel di Era Modern
Di tengah tren minuman kekinian seperti boba dan es kopi susu, nasgitel tetap bertahan dan justru naik daun.
Booth es teh kekinian yang banyak betebaran di berbagai kota, adalah perkembangan dari nasgitel.
Beberapa brand minuman lokal bahkan mengangkat “Teh Legi Kentel” sebagai identitas bisnis mereka, lengkap dengan kemasan yang estetik dan penyajian yang lebih modern.
Data BPS Kota Surakarta (2023) menunjukkan sektor kuliner dan minuman tradisional menyumbang pertumbuhan ekonomi kreatif 12,5%, di mana minuman khas seperti teh Nasgitel masuk di dalamnya.
Racikan Teh Solo Nasgitel
Rahasia kelezatan teh Nasgitel ada pada komposisi racikan tehnya.
Biasanya bukan hanya dari satu jenis teh, tapi dicampur dari beberapa merk teh agar rasa dan aromanya khas.
Racikan teh khas Solo ini merupakan campuran dari tiga hingga lima merk teh tubruk atau bahkan lebih, dengan komposisi tertentu.
Masing-masing penjual nasgitel lazimnya memiliki resep tersendiri sebagai ciri khas tempat usaha mereka.
Beberapa merk teh tubruk yang biasa digunakan dalam campuran nasgitel diantaranya Teh Cap Botol, Teh Gopek, Teh Nyapu, Teh Sintren, Teh Gardoe, Teh Dandang Biru, Teh 999, Teh Tong Tji dan lainnya.
Racikan teh campuran beberapa merk ini memadukan teh hitam, teh melati, dan teh wangi menciptakan rasa yang lebih kompleks.
Inilah yang membuat nasgitel menjadi istimewa. Nasgitel bukan sekadar minuman, namun bagian dari warisan budaya Solo yang hingga kini masih relevan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif