JOMBANG – Makam Muhamad Alfian Rizki Pratama (12 tahun) di Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang dibongkar pihak kepolisian. Pembongkaran dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Jumat, 23 Oktober 2020.
Kapolsek Plandaan, AKP Akhwan mengatakan, sebelumnya jasad Mohammad Alfian ditemukan tergeletak di kawasan wisata Kedung Cinet, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan pada Rabu, 21 Oktober 2020, sore. Petugas mencurigai sang bocah tewas akibat tindak kekerasan yang dilakukan temannya sendiri.
“Pelaku sudah kita amankan di Polres Jombang, karena masih masih anak anak di tangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak,” ujar Kapolsek di lokasi pembokaran makam, Jumat, 23 Oktober 2020.
Akhwan juga menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sebelumnya diketahui antara korban dan tersangka terjadi perjanjian pembuatan akun game online. Namun karena tak kunjung dipenuhi oleh korban tersangka akhirnya melakukan tindakan yang membuat korban meninggal.
“Korban dijanjikan uang Rp 200 ribu untuk membuat akun game, dari situ akhirnya diketahui jika terjadi hutang antara korban dan pelaku,” sebutnya.
Akhwan menyebut, uang 200 ribu itu diketahui berasal dari AHR (16 tahun) yang tak lain adalah teman korban. Sebelum melakukan aksinya, AHR memesan akun game online ke korban. Karena tak kunjung terpenuhi pelaku pun geram dan melakukan tindakan tersebut.
Sementara orang tua korban, Hadi Sutrisno mengatakan, dirinya sejak awal curiga atas insiden kematian anaknya. Pasalnya gerak-gerik pelaku ketika mengajak anaknya tidak wajar. “Sejak awal saya merasa curiga karena saat ditanya plin-plan jawabannya,” katanya.
Untuk dikethui, peristiwa yang merenggut nyawa Muhammad Alfian ini terjadi pada Rabu 21 Oktober 2020, siang. Sebelum tenggelam korban tengah menikmati keindahan alam di Obyek Wisata Kedung Cinet bersama dua rekannya. Sorenya kedua teman korban bercerita bahwa korban tertinggal dan tidak kembali. Akhirnya sejumlah perangkat desa dan orangtua korban menyusuri kedung cinet dan menemukan korban sudah kaku tidak bernyawa.
Penulis : Syailendra
Editor : Karebet