Bacaini.ID, JEMBER – Kabar membanggakan datang dari Desa Arjasa, Kabupaten Jember. Desa ini berhasil menembus 15 besar terbaik pada ajang Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2025 yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT RI).
Prestasi ini makin istimewa karena Arjasa bersaing di Kategori 2, yang khusus untuk desa dengan status maju dan mandiri. Pengelolaan wisata berbasis masyarakat yang profesional, berkelanjutan, dan berdaya saing jadi kunci keberhasilan mereka melaju ke jajaran desa wisata terbaik tingkat nasional.
Kepala Desa Arjasa mengaku bersyukur atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, ini buah kerja keras, kebersamaan, dan gotong royong semua warga desa. Kami bangga bisa membawa nama baik Arjasa dan Jember di tingkat nasional,” katanya, Sabtu (21/6/2025).
Kompetisi Ketat, Seleksi Bertahap
LDWN 2025 bukan ajang sembarangan. Proses seleksinya ketat, dimulai dari verifikasi administrasi, presentasi proposal pengembangan desa wisata, hingga kunjungan lapangan oleh tim penilai Kemendes PDTT. Hanya desa dengan konsep matang, pemberdayaan masyarakat yang kuat, dan potensi wisata yang terkelola baik yang bisa lolos ke tahap final.
Kompetisi ini sendiri menjadi bagian dari Lomba Desa Tematik 2025 yang mendorong lahirnya desa-desa wisata tangguh, mandiri, dan berdaya saing di seluruh Indonesia.
Selain membawa harum nama daerah, desa yang masuk daftar terbaik LDWN juga berpeluang mendapat dukungan pemerintah pusat—mulai dari penguatan infrastruktur wisata, pelatihan SDM, hingga promosi di kanal nasional.
Program ini juga sejalan dengan “Festival Bangun Desa Bangun Indonesia” yang menempatkan pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi desa.
Kepala Desa Arjasa berharap capaian ini memacu semangat desa lain di Jember untuk menggali dan mengelola potensi wisata lokal.
“Kami ingin ini jadi awal kebangkitan wisata desa di Jember. Potensi kita luar biasa, tinggal bagaimana dikelola dengan tepat,” ujarnya.
Dengan capaian ini, Jember menegaskan komitmennya membangun sektor pariwisata berbasis desa yang inklusif, berdaya, dan berkelanjutan.
Penulis : Mega