• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, July 13, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Bukan Gudang Garam, Ini Raja Rokok dari Kudus yang Melegenda

ditulis oleh Editor
11/07/2025
Durasi baca: 5 menit
539 11
0
Bukan Gudang Garam, Ini Raja Rokok dari Kudus yang Melegenda

Bukan Gudang Garam, Ini Raja Rokok dari Kudus yang Melegenda (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Bukan Gudang Garam Kediri, tapi rokok Tjap Bal Tiga Kudus yang menguasai industri rokok, khususnya kretek.

Pada medio 1920-1930 Tjap Bal Tiga menguasai pasar perdagangan rokok di Nusantara. Asetnya ada di mana-mana.

“Di Kudus sendiri, selain bangunan pabrik di Desa Jati yang mampu menampung 10 sampai 15 ribu pekerja dengan produksi sekitar 10 juta batang per hari, ada juga bangunan yang menjadi lambang kejayaan Nitisemito yaitu rumah kembar,” demikian dikutip dari buku Raja Kretek M. Nitisemito Pengusaha Pribumi Terkaya Sebelum Kemerdekaan.  

Nitisemito

Lahir tahun 1863 di Desa Janggalan, Kudus, Jawa Tengah, Roesdi, pribumi Jawa kemudian lebih dikenal dengan nama Nitisemito.

Lahir sebagai anak kepala desa bernama Haji Soelaiman, Nitisemito sejak kecil menolak sekolah dan karenanya ia buta aksara.

Pada umur 17 tahun Nitisemito mencoba merantau ke Malang Jawa Timur. Ia merintis usaha konveksi, namun gagal.

Nitisemito kemudian memutuskan pulang ke Kudus. Di Kudus memilih berdagang kerbau. Ia tidak tertarik menjadi ambtenar atau pegawai pemerintahan.

Kemudian beralih jadi pengusaha delman karena laba jualan kerbau ternyata tak sesuai harapan.

Delman-delmannya dioperasikan oleh orang lain. Satu delman ia jalankan sendiri. Sebagai bos Nitisemito tak ingin ongkang-ongkang menanti setoran.

Di pangkalan delman ia mendirikan warung kopi. Juga menjual rokok klobot setelah melihat fenomena rokok klobot rumahan di Kudus.

Klobot (daun jagung) dibeli dari Purwodadi. Sementara tembakau belanja dari Temanggung, Magelang dan Madura. Untuk cengkeh produk impor dari Zanzibar.

Di antara kopi dan rokok klobot, Nitisemito bersama Nasilah, istrinya juga menjajakan kain batik dari Surakarta (Solo).

“Mula-mula Nitisemito sendiri yang bereksperimen dengan maracik tembakau yang dicampur cengkeh lalu kemudian dibungkus dengan klobot dan diikat dengan benang,” dikutip dari Raja Kretek M. Nitisemito Pengusaha Pribumi Terkaya Sebelum Kemerdekaan. 

Raja Kretek

Rokok kretek racikan Nitisemito laris manis. Permintaan terus bertambah sampai kewalahan membuat racikan sendiri.

Nitisemito kemudian melibatkan istri dan dua putrinya, Nahari dan Nafiah untuk membantu.

Selain cita rasa yang disukai, rokok kretek Nitisemito punya merek yang mudah dikenal. Hal itu yang membedakan dengan rokok kretek lain di Kudus.  

Pada tahun 1908 Tjap Bal Tiga resmi didaftarkan sebagai merek dagang kepada pemerintah Hindia Belanda.

Nitisemito mengembangkan usaha dengan melakukan terobosan sistem produksi yang kemudian dikenal dengan nama Abon.

Ia menggandeng warga dan rokok diproduksi di rumah-rumah warga dengan racikan yang sudah ditentukan.

Sementara buruh di pabrik hanya melakukan finishing, membungkus rokok yang usai dilinting. “Selain volume produksi dapat meningkat cepat, biaya produksi pun dapat ditekan”.

Pada tahun 1918 Nitisemito melakukan pengembangan bisnis. Ia meresmikan nama perusahaan Sigariten Fabriek M Nitisemito Koedoes.

Mendirikan pabrik baru yang berdiri di atas lahan seluas 6 hektar.

Pabrik berlokasi di Desa Jati, berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan wilayah Kudus dan Semarang.

Pabrik baru Tjap Bal Tiga memiliki 10.000 buruh. Menjadi pusat kegiatan mulai proses produksi hingga pengawasan mutu.

Pasar Tjap Bal Tiga semakin meluas. Dari Kudus dan Semarang meluas ke seantero Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Pemasaran rokok Tjap Bal Tiga juga merambah Singapura dan Malaysia. Pangsa pasar Tjap Bal Tiga di seluruh Hindia Belanda mencapai 60 persen.

Strategi Marketing Jadi Kunci

Nitisemito memang buta aksara. Namun ia tidak buta ilmu pemasaran. Strategi pemasaran yang diterapkan jadi kunci sukses rokok Tjap Bal Tiga.

Nitisemito melakukan terobosan promosi produk dengan iming-iming hadiah kepada konsumen. Jenis hadiah tergantung penukaran jumlah bungkus rokok Tjap Bal Tiga.

Ada piring, gelas, cangkir, jam dinding, arloji hingga sepeda angin lengkap dengan lambang Tjap Bal Tiga.

Nitisemito juga memakai mobil khusus branding Tjap Bal Tiga. Mobil rutin berkeliling di Kota Kudus dan kota lainnya dengan memajang hadiah di dalamnya.

Stan rokok Tjap Bal Tiga juga selalu hadir di acara keramaian seperti pasar malam, pekan raya, sekatenan, termasuk kesenian sandiwara keliling.

Nitisemito juga mendirikan Radio Bal Tiga yang menyajikan hiburan kesenian musik keroncong dan gending Jawa.

Rokok Tjap Bal Tiga juga menumpang promosi di acara pemutaran film, termasuk jadi sponsor tunggal di acara olah raga.

Pada tahun 1930-an, Nitisemito menyewa pesawat carter berjenis Fokker F-200 untuk menyebarkan pamflet bergambar rokok Tjap Bal Tiga.

“Bukan hanya di Kudus atau kota-kota lain di Jawa Tengah, tapi juga sampai ke Bandung dan Jakarta”.    

Amen Budiman dan sejarawan Onghokham dalam Hikayat Kretek menyebut Nitisemito berhasil menerapkan sejumlah prinsip perusahaan modern.

Mark Hanusz, peneliti asing yang juga penulis buku Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia’s Clove Cigarettes menjuluki Nitisemito sebagai Henry Ford di industri rokok Nusantara.

Nitisemito memelopori perubahan komoditas dari cara produksi rumahan ke dalam industrialisasi. “Bedanya, jika di Amerika Serikat komoditas itu berupa mobil, di Indonesia berupa rokok”.

Runtuh karena konflik dan pajak

Nama Nitisemito sebagai raja kretek Hindia Belanda populer. Namanya juga harum di kalangan pejuang kemerdekaan Indonesia.

Nitisemito diam-diam banyak berkontribusi dana untuk perjuangan. Sayangnya bisnis yang sudah demikian besar itu akhirnya runtuh.

Keruntuhan perusahaan Tjap Bal Tiga terjadi ketika Nitisemito sudah memasrahkan roda bisnis kepada anak, menantu serta cucu.

Terjadi konflik di dalam keluarga. Situasi diperparah dengan kebijakan pajak pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mencekik.

Pada tahun 1938 Nitisemito resmi menutup pabrik rokok Tjap Bal Tiga karena tunggakan hutang pajak terlalu tinggi.

Pada masa awal penjajahan Jepang tahun 1942, rokok Tjap Bal Tiga coba diproduksi lagi namun kondisinya kembang kempis.

Pada 7 Maret 1953 Nitisemito tutup usia dan dimakamkan di TPU Sedioloehoer Kudus. Tidak berselang lama di tahun yang sama (1953) rokok Tjap Bal Tiga resmi tutup selamanya.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: gudang garam kediriKediriKudusNitisemitoRaja KretekRaja Rokok Kudusrokok Tjap Bal Tiga
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

2 Pantai Indonesia Masuk 50 Pantai Terbaik Dunia 2025

2 Pantai Indonesia Masuk 50 Pantai Terbaik Dunia 2025

Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta Dalam Berbagai Versi

Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta Dalam Berbagai Versi

DPRD Kabupaten Blitar Berharap Tidak Ada Jalan Berlubang Saat Lebaran

Audit Dana Hibah KONI Blitar Perlu Dilakukan Pasca Bonus Atlet Ditunda

  • Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    941 shares
    Share 376 Tweet 235
  • Audit Dana Hibah KONI Blitar Perlu Dilakukan Pasca Bonus Atlet Ditunda

    605 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15400 shares
    Share 6160 Tweet 3850
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16590 shares
    Share 6636 Tweet 4148
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10862 shares
    Share 4345 Tweet 2716

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112